PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu terus memperkenalkan kekayaan budaya yang dimiliki, baik di ajang nasional maupun internasional, dalam rangka mengembangkan Kota Palu dari sektor jasa.

Dalam upaya tersebut, belum lama ini Wali Kota Palu merekomendasikan salah seorang seniman Kota Palu, Smiet guna memperkenalkan seni budaya Kaili di negara terbesar di Benua Amerika, yakni Kanada.

“Saya bersyukur mendapat kesempatan baik ini. Setelah jadi duta kemarin, kini saya dapat tawaran untuk rekaman komposisi lagu berjudul Kailijavan (Kaili Jawa Vancouver), kolaborasi saya dengan Sutrisno, Dosen Simon Fraser University,” kata Smiet yang juga Kata Ketua Forum Kebudayaan Sulteng, Selasa (17/04).

Tanggal 24 nanti, kata dia, dirinya akan kembali berangkat ke Kanada untuk tampil di Festival Gamelan Internasional yang jatuh pada tanggal 26-27 April.

Kemudian, tambah Smiet, tanggal 28-29, dirinya bersama para musisi lainnya akan masuk pada proses rekaman professional.

“Alhamdulillah, dengan ini kita berhasil membuka mata dunia. Kita bisa sejajar dalam musik dan bisa direkam di Kanada. Biaya rekaman difasilitasi produsersnya, semua ditanggulangi pihak Seniman Madu Kelompok Gamelan Madu Sari. Seniman Kanada yang sudah melahirkan banyak album gamelan,” jelas Smiet.

Menurutnya, ketertarikan mereka pada unsur musik Kaili, karena memilili keunikan tersendiri dan sangat kental dengan warna ketimuran.

Smiet menambahkan, selaku seniman asli Kaili, dirinya merasakan hal itu sebagai sebuah panggung kehormatan, karena selama ini musik Kaili memang belum tersentuh industri pasar internasional.

“Saya mohon doa masyarakat Palu agar hal ini dapat terlaksana dengan sukses dan lancar. Karena setelah ini, proses selanjutnya musik Kaili sudah mulai diperkenalkan di tingkat dunia. Ini dapat dipastikan karena rekamannya akan dibagi ke seluruh dunia melalui jaringan produser rekaman Mr. Tony, Songline Production Musik and Film,” tutup Smiet.

Pada beberapa kesempatan, Wali Kota Palu, Hidayat mengatakan, Palu tidak mempunya sumberdaya alam yang bisa diandalkan untuk menopang tumbuhnya perekonomian, sehingga salah satu cara yang harus ditempuh adalah sektor jasa, dalam arti Kota Palu harus dapat dijadikan sebagai destinasi wisata, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Untuk itu, kata dia, diperlukan kesiapan dan perencanaan yang matang dalam rangka menumbuhkembangkan geliat kunjungan wisatawan, diantaranya dengan sarana dan prasarana yang memadai.

“Konsep yang tertuang dalam misi Kota Palu kedepan yakni Palu bisa masuk kota kreatif di dunia berakar pada seni budaya dengan target Palu sejajar dengan kota kreatif yang ada di dunia versi PBB,” katanya. (HAMID)