PALU – Di Desa Luk Panenteng, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah, terdapat sebuah danau yang memukau setiap orang yang mengunjunginya. Danau ini menawarkan kejernihan air luar biasa, mirip dengan sebuah akuarium alami. Pengunjung dapat melihat dengan jelas batu karang yang tersusun rapi dan ikan-ikan yang berenang di dalam danau.
Danau ini dikenal sebagai Danau Paisu Pok. Warga setempat menyebutnya “Paisu Pok,” yang artinya danau berwarna hitam, mengacu pada warna air di sekitar danau yang cenderung gelap. Objek wisata Danau Paisu Pok telah mendapat pengakuan tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional, dan dikelola langsung oleh Pemerintah Desa Luk Panenteng Kabupaten Banggai Kepulauan.
Kunjungan ke tempat ini pasti tidak akan mengecewakan. Keindahan danau ini dipadukan dengan pepohonan kelapa yang mengelilingi danau dan rimbunnya pohon-pohon di sekitarnya. Tersedia pula gasebo-gasebo yang tertata rapi di pinggir danau, menambah kesan hidup dan nyaman. Pengunjung yang datang akan merasa betah berlama-lama di Danau Paisu Pok, berenang dalam airnya yang segar, dan menikmati suasana yang bersih.
Seorang wisatawan lokal, Leo, dari Tangerang, Jakarta, mengatakan bahwa ia dan rombongannya sengaja datang ke Danau Paisu Pok setelah mendapatkan ijin cuti. Ia pertama kali mendengar tentang keindahan danau ini melalui internet dan media sosial.
“Saya baru pertama kali datang ke Danau Paisu Pok ini. Luar biasa, sangat indah danau ini, seperti dalam mimpi saja, berada di negeri dongeng. Jika dilihat sepintas ini bukan danau, tetapi seperti kaca atau dalam aquarium. Saya jadi betah di sini. Seandainya waktu cuti kerja bisa beberapa bulan, saya ingin menghabiskan cuti saya berlama-lama di Desa Lukpanenteng ini, menikmati keindahan Danau Paisu Pok yang indah dan alami. Sayang cuti saya cuma seminggu,” kata Leo kepada media pada hari Ahad (29/10).
Pendapat yang sama diungkapkan oleh Yanto, seorang wisatawan dari Yogyakarta. Ia menggambarkan kunjungannya ke Danau Paisu Pok sebagai pengalaman surga. ” Saya sudah dua hari di sini. Luar biasa, saya jauh jauh dari Jawa Tengah ke danau Paisu Pok, terbayarkan dengan keindahan alam di danau ini. Saya sangat senang,” ujar Yanto.
Untuk mencapai Desa Luk Panenteng, waktu tempuhnya sekitar 2,5 jam dari pusat Kota Salakan. Ada juga opsi menggunakan jalur pintas dengan kapal speed dari Luwuk ke Desa Luk Panenteng, meskipun biaya kapal speed cukup tinggi, berkisar antara 5 hingga 7 juta rupiah. Namun, harga tiket masuk ke lokasi Danau sangat terjangkau, hanya sebesar Rp 5.000.
Reporter: Irma
Editor: Nanang