Pahami Transformasi dan Inovasi Digital agar Bisnis Tidak Tertinggal

oleh -
0810_Square

POSO – “Rebut Peluang di Dunia Digital” menjadi tema utama yang diangkat pada rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (12/10).

Literasi Digital ini merupakan program yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, bekerjasama dengan Siberkreasi dan Dyandra Promosindo.

Program yang diikuti 747 peserta dari berbagai kalangan ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Penyuluh KemenKop dan UMKM, Asmita Wulansari; dosen IAIN, Taufani; Founder Barta1.com, Agust Hari; serta Edupreneur dan Social Media Enthusiast, Gunawan Primasatya. Adapun sebagai moderator adalah Richard Lioe.

Pada sesi pemaparan materi, tampil pertama kali Asmita Wulansari yang mempresentasekan tema “Peluang Tantangan dalam Keterampilan Digital”. Menurut dia, pebisnis daring dituntut mengikuti transformasi digital. Jika tidak, bisnis daring yang dikelola bisa kalah dengan kemajuan teknologi.

“Pebisnis daring harus berinovasi dan paham teknologi digital,” tandasnya.

Selanjutnya, Gunawan Primasatya mengupas materi berjudul “Jarimu Harimaumu”. Founder Tana Poso Digital Media ini memaparkan ihwal etika digital untuk menciptakan ruang aman di internet.

“Lima menit pertama sebelum sharing, kritis berpikir, cari sumber informasi serta dampak bagi diri sendiri dan orang lain agar tidak menjadi korban kejahatan digital yang rentan terjadi,” tuturnya.

Adapun Taufani sebagai pemateri ketiga menyampaikan tema tentang “Memahami Multikulturalisme dalam Ruang Digital”. Peneliti tersebut menyoroti multikulturalisme di ruang digital, salah satunya adalah menguatnya individualisme khususnya di kalangan generasi Y dan Z karena golongan tersebut sangat identik dengan media sosial.

“Media sosial menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh,” tukasnya.

Sebagai pembicara penutup, Agust Hari yang menyampaikan tema mengenai “Jejak Digital: Untung atau Buntung”, menyarankan kepada pengguna media sosial untuk menghapus jejak digital di internet terutama yang dianggap tidak perlu.

“Rawatlah jejak digital dengan menyebarkan informasi positif di dunia maya, sekalipun media sosial bersifat eksklusif,” ucapnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator.

“Informasi berkembang cepat terkadang diikuti hoaks. Bagaimana menghindari agar tidak terjerumus ke dalam hal tersebut dan tips mendapatkan peluang di ruang digital?” tanya salah satu peserta kegiatan, Muhammad Aimar.

“Terkadang kita tidak sadar bahwa algoritma di media sosial mencerminkan diri kita. Jadi, kita harus menciptakan algoritma sehat. Media sosial sehat bisa dimulai dengan memaksimalkan kata kunci positif. Kedua, meluruskan niat di media sosial untuk membangun jaringan relasi dan bisnis,” jawab Gunawan Primasatya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***