PALU – Pagasi for Humanity, salah satu komunitas relawan local yang terbentuk atas dasar kemanusiaan, menargetkan satu desa binaan, di masa masa pemulihan, pascagempa bumi, tsunami serta likuifaksi yang melanda Kota Palu, Sigi dan Donggala, beberapa waktu yang lalu.
Ketua Pagasi for Humanity, Adhitya Permana Daud, Rabu (28/11), mengatakan, pihaknya akan menargetkan Desa Bangga di Kabupaten Sigi sebagai desa binaan.
Sebab, kata dia, desa itu memenuhi sejumlah unsur sesuai penilaian yang sudah dilakukan sebelumnya. Terlebih saat ini Desa Bangga baru saja dihantam banjir bandang.
“Pembinaan itu akan kita lakukan selama satu tahun. Sepanjang itu kita telah menyusun program kerja, salah satunya dalam hal pendidikan,” ujar Adhitya.
Adhitya menambahkan, pihaknya akan mendirikan beberapa sarana prasarana, di antaranya rumah baca dan Taman Pengajian A-Qur’an (TPA).
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam melakukan pembinaan tersebut, pihaknya tidak akan menutup diri, justru akan membuka peluang kerja sama dengan pihak lain, tidak terkecuali Pemerintah Kabupaten Sigi, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Kita akan coba bangun komunikasi dengan dinas terkait, mudah-mudahan diterima. Kalau untuk pihak lainnya, kami siap dihubungi di nomor kontak 0822-9088-1385 atau alamat base camp di Jalan Kijang Utara Nomor 8,” katanya.
Komunitas itu sendiri beranggotakan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris Universitas Tadulako serta relawan local lainnya. Sejauh ini, mereka telah menyalurkan bantuan senilai Rp20 juta yang berasal dari kemanisan hati para penyumbang yang dilakukan secara door to door.
“Ya kita memang tidak punya donator tetap, hanya saja kita melakukan apa yang bisa kita lakukan untuk mereka di sana. Semoga bermanfaat,” tutupnya. (FALDI)