Dari hari ke hari, warisan pendidikan dari Habib Idrus terus meluas. Kini, Alkhairaat telah menyebar ke 11 provinsi di kawasan timur Indonesia. Dari sebaran itu, tercatat ada sekitar 2.000 madrasah dan sekolah Alkhairaat yang kini eksis.

“Antara Habib Idrus dan Alkhairaat ibarat sekeping mata uang yang permukaannya berbeda, tapi memiliki nilai yang sama,” kata salah satu cucunya, Alwi bin Saggaf bin Muhammad Aljufri.

Demikianlah, sebelum maut menyudahi hayatnya terlebih dahulu di timpa penyakit dan jatuh sakit. Hampir delapan bulan tak dapat mengecap sesuap nasi, kecuali minum air sekedarnya. Penyakit yang menimpah dirinya sukar disembuhkan.

Sakitnya semakin parah, namun ia tetap berikhtiar melakukan usaha pengobatan. Berkatalah Dokter Robby, yang merawatnya “Kalau beliau ini manusia biasa sudah lama meninggal dunia”.

Ia meninggal dunia pada dinihari Senin Pukul 02.40 (WITA) tanggal 12 Syawwal 1389 Hijriah bertepatan dengan tanggal 22 Desember 1969 Miladiah. Diwajahnya nampak suatu cahaya yang jernih dan damai, cahaya keridhaan ilahi.

O, jiwa yang tenang tentram
Kembalilah keharibaan Tuhan-mu
Dengan hati puas lagi diridhai-Nya
Masuklah pada golongan abdi-abdiku
Dan masuk pulalah ke dalam jannahku
(Qs. 89:27-30)

Ribuan jemaah yang melakukan shalat jenazah saat wafatnya Guru Tua. (FOTO: media.alkhairaat.id)

Almukarram Habib Seggaf Bin Syech Al Jufri, pada bait-bait ini menambahkan;

T’lah kita saksikan
Penguburan sang tercinta
Yang beroleh keampunan
Di ribaan Tuhan
Semoga yang Maha Pengasih
Mencurahkan rahmatnya
Karunia yang berlimpahan
Bagaikan awan gemawan
Di Sorga taman Khuldi
Tempat peristirahatannya
Bersama para pencinta
Teman-teman sejawatnya
Sang pamanda tercinta
Pun dikebumikan
Menjadi buah perkataan
Dengan lisan dituturkan
Orang-orang simpatisan
Menyampaikan pidatonya
Dengan setulus-tulusnya
Tanpa tedeng aling-aling

Berbahagialah Sayyid Idrus Bin Salim Al Jufri, sang Pendiri Perguruan Alkhairaat, sekaligus Pendidik Agungnya yang telah mangkat, yang pada waktu hidupnya bersemboyan dan memesan ; “Fastabiqulkhairaat, sekali lagi Fastabiqulkhairaat!” Dan “Wa layisa liqashdilmaali waljaahi innamaa — Liqashdi huluuli fie jinaanittana’umi”.

Amanatnya yang berhubungan dengan penyelenggaraan jenazah beliau ialah; Kuburkan dekat kuburnya Syarifah Aminah, Sembahyangkan di depan Altar Perguruan Alkhairaat. *