PALU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng merencanakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp1,9 lebih pada Tahun 2024.
PAD ini merupakan bagian dari total pendapatan daerah yang direncakan sebesar Rp4,8 triliun lebih. Sedangkan pendapatan dari dana transfer sebesar Rp2,8 triliun lebih dan pendapatan daerah lain-lain yang sah sebesar Rp3,9 triliun lebih.
Sementara itu, dari sisi belanja diproyeksikan sebesar Rp5,4 triliun lebih, terdiri dari belanja operasi sebesar Rp4,6 triliun lebih, belanja tidak terduga sebesar Rp10 miliar dan belanja transfer sebesar Rp725 miliar.
Untuk pembiayaan, Pemprov Sulteng merencanakan sebesar Rp551 miliar.
Rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan ini tertuang dalam nota pengantar rancangan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun 2024 yang dibacakan Asisten II Pemprov Sulteng, Rudi Dewanto, pada sidang paripurna di suang sidang utama DPRD Sulteng, Senin (31/07).
Menurut Rudi Dewanto, terjadi defisit sebesar Rp591,3 miliar lebih antara pendapatan dan belanja dalam RKUA-PPAS 2024 tersebut.
“Kebijakan umum anggaran serta prioritas dan plafon anggaran sementara, merupakan salah satu rangkaian proses awal kegiatan penyusunan APBD sebagai rencana keuangan tahunan,” kata Rudi Dewanto, dalam sambutannya.
Menurutnya, rencana keuangan tahunan tersebut, dapat menggambarkan semua hak dan kewajiban daerah, dalam rangka pelaksanaan pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan dan pembinaan masyarakat.
“Termasuk berbagai bentuk program dan kegiatan daerah yang berhubungan dengan hak serta kewajiban daerah,” ujarnya. RIFAY