PALU – Sandi operasi pengejaran kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), berganti nama dari Tinombala menjadi Madago Raya.
Dalam penjelasannya, Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, pergantian nama itu resmi berlaku sejak 1 Januari 2021.
“Madago Raya itu artinya baik hati. Madago Raya itu lebih mengutamakan kegiatan kemanusiaan, pendekatan kemanusiaan,” ujar Didik baru-baru ini, di Palu.
Berdasarkan catatan mediaalkhairaat.id, operasi untuk memburu kelompok sipil bersenjata di Poso sudah beberapa kali mengalami pergantian nama, dari sejak dinamakan Camar Maleo.
Operasi dengan Sandi Tinombala sendiri telah digunakan sejak tahun 2016. Sejak itu, perpanjangan demi perpanjangan terus dilakukan dengan hasil yang hingga kini belum juga dapat menyelsaikan kasus terorisme di Poso.
Dalam Operasi Madago Raya, 11 anggota MIT yang di bawa Pimpinan Ali Kalora akan tetap diburu. Sebelumhya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto, meninjau secara langsung situasi keamanan di Desa Tokorondo, Kabupaten Poso, Rabu (23/12).
Kehadiran dua petinggi institusi aparat tersebut, menegaskan perpanjangan Operasi perburuan sisa-sisa kelompok Sipil Bersenjata di Kabupaten Poso.
“2021 kita lanjutkan, akan bertambah dengan keterlibatan TNI. Diharapkan dengan ketambahan ini mudah-mudahan cepat menyelesaikan masalahnya,” ucap Karopenmas Brigjen Pol Rusdi Hartono.
Reporter : Faldi
Editor : Yamin