POSO – Hingga sore tadi, Tim SAR gabungan belum juga menemukan keberadaan Meikson Meode (28), warga yang terseret arus aliran Sungai Puna, Desa Patiwunga, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.

Tim SAR sendiri telah melakukan pencarian terhadap korban, sejak sepekan lalu.

Pencarian pada Sabtu (9/4) dimulai pukul 07.00 WITA dilakukan dengan mengerahkan 3 SRU. SRU 1 dan 2 melakukan pencarian di muara perairan Poso Pesisir dan SRU 3 melakukan penyisiran di darat sekitar muara sejauh 4 km, namun tak satupun tanda-tanda keberadaan korban.

Tim SAR gabungan, keluarga korban dan aparat desa setempat melakukan evaluasi. Dari hasil evaluasi tim SAR gabungan memutuskan untuk menutup pencarian  terhadap korban.

Keluarga korban menyetujui hal tersebut dan telah mengikhlaskan.

Kepala Basarnas Palu, Basrano, mengatakan, operasi pencarian telah ditutup, namun tetap akan dilakukan pemantauan.

“Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian selama 7 hari dan tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban,” kata Basrano.

Selain itu, kata dia, merujuk pada SOP Basarnas dalam operasi SAR, apabila telah dilakukan pencarian hingga 7 hari dan tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi ditutup dan dilanjutkan pemantauan.

“Apabila selama pemantauan terdapat tanda-tanda keberadaan korban maka operasi SAR akan dibuka kembali,” terangnya.

Dengan ditutupnya operasi SAR maka unsur terdiri dari Tim Rescue Pos SAR Parigi, BPBD Poso, Senkom, SAR Sangurala kembali ke kesatuannya masing-masing.

Diberitakan sebelumnya, pada Ahad (3/5) pukul 16.00 WITA, satu orang warga atas nama Meikson Meode (28) terseret aliran sungai Puna Desa Patiwunga Kec. Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso saat hendak menyeberangi sungai. (IKRAM)