PALU- Berdasarkan data analisa dan evaluasi (anev) pelaksanaan operasi keselamatan Tinombala 2022, ada kegiatan meningkat dan ada kegiatan yang angkanya turun bila disandingkan operasi keselamatan 2021.
Kegiatan mengalami peningkatan yaitu giat Dikmas lantas dilaksanakan 26.280 giat operasi, sedangkan 2021 sebanyak 17.943 giat operasi atau naik 46 persen.
Sedangkan untuk angka kecelakaan lalu lintas selama 14 hari operasi keselamatan 2022 telah terjadi 40 kasus, sedangkan 2021 terdapat 28 kasus atau naik 43 persen.
Tahun 2022 korban meninggal dunia 8 jiwa, 2021 5 jiwa naik 60 persen. Luka berat 18 orang, 2021 11 orang atau naik 64 persen. Korban luka ringan 60 orang sedangkan 2021 sebanyak 38 orang atau naik 58 persen.
Kegiatan polisi lalu lintas seperti pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (turjawali) secara umum selama operasi keselamatan Tinombala 2022 mengalami penurunan 10,79 persen, terdapat 15.008 kegiatan dan 2021 lalu 16.823 kegiatan.
Kegiatan pembatasan mobilitas masyarakat telah dilaksanakan sebanyak 55.749 kegiatan, antara lain meliputi penegakkan prokes 14.479 kali, vaksinasi 22.995 kali, pengamanan vaksinasi 727 kali dan bakti sosial 17.548 kali.
“Dengan berakhirnya operasi keselamatan Tinombala 2022, diharapkan kepada masyarakat agar dapat menciptakan kamseltibcar lantas kondusif di Provinsi Sulawesi Tengah dan tetap disiplin mematuhi prokes guna memutus mata rantai penyebaran covid.19,” ujar Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto kepada MAL Online, Selasa (15/3).
Operasi keselamatan Tinombala 2022 di wilayah Sulteng berakhir Senin 14 Maret 2022 pukul 24.00 wita.
Operasi mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif ini dilaksanakan selama 14 hari untuk mewujudkan budaya tertib berlalu lintas dan upaya memutus mata rantai penyebaran covid.19.
Reporter: IKRAM|
Editor: NANANG