PALU – Wakil Wali Kota, dr. Reny A. Lamadjido, membuka sosialisasi Pola Konsumsi Pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman), di ruang rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu, Rabu (19/06).
Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ini dirangkai dengan sosialisasi Surat Edaran Wali Kota Palu tentang Penerapan Diversifikasi Pangan Lokal dalam Mendukung Upaya Menekan Laju Inflasi Daerah.
Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido, mengatakan, walaupun Kota Palu belum masuk dalam tiga besar daerah pengendali inflasi terbaik, tapi Pemerintah Kota Palu perlahan-lahan berusaha untuk bisa memasuki tahapan-tahapannya.
Menurutnya, inflasi Kota Palu masih naik turun dan bahkan pernah mengalami deflasi.
“Tidak bagus juga itu deflasi, berarti nanti enak di konsumen, susah di pedagang atau pengusaha. Daya beli kurang, jadi harga turun. Jadinya, tidak ada lagi untungnya pedagang,” katanya.
Ia mengatakan, kegiatan kali ini sengaja diselenggarakan, agar ke depan acara di masing-masing OPD tidak lagi menyediakan kue-kue berbahan dasar terigu maupun beras.
Alternatifnya, kata dia, diganti dengan kue-kue yang berbahan dasar singkong, sagu, dan lainnya, yang penting non-beras serta non-terigu.
“Jadi saya berharap bagian umum, usahakan isi dosnya itu adalah snack yang non-beras dan non-terigu. Jangan lagi kue keju, kue kepang. Mahal, dan kita tidak mengikuti kebijakan keanekaragaman konsumsi atau diversifikasi,” ujarnya.
Melalui sosialisasi kali ini, kata dia, narasumber diharapkan menjelaskan alasan kenapa diharuskan mengonsumsi non-beras dan non-terigu, mengingat kedua bahan itu mengandung karbohidrat yang tinggi.
“Saya berharap dengan pertemuan ini nanti, untuk acara-acara di masing-masing kantor OPD nanti itu, sudah menggunakan bahan-bahan singkong, atau sagu dan sejenisnya,” tandasnya.
Reporter : Hamid/Editor : Rifay