PALU – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, Simon Sapary, mengungkapkan bahwa pada bulan Oktober 2023, tingkat inflasi gabungan dua kota di Provinsi Sulawesi Tengah mencapai -0,05 persen. Selain itu, inflasi tahun kalender dari Desember 2022 hingga Oktober 2023 sebesar 1,99 persen, dan inflasi tahun ke tahun dari Oktober 2022 hingga Oktober 2023 mencapai 2,65 persen.
Menurutnya, dari dua kota yang menjadi perhatian Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu mencatatkan tingkat inflasi sebesar 0,09 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 1,55 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,27 persen. Sementara Kota Luwuk pada bulan tersebut mengalami deflasi sebesar 0,58 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 3,81 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 4,25 persen.
“Deflasi pada bulan Oktober 2023 dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,99 persen, diikuti oleh kelompok kesehatan (0,17 persen), dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,03 persen). Sementara kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,02 persen, diikuti oleh kelompok pendidikan (0,17 persen), kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,16 persen), kelompok transportasi (0,13 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,10 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,07 persen), dan kelompok pakaian dan alas kaki (0,02 persen). Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan signifikan dalam indeks harga,” ungkap Kepala BPS Sulawesi Tengah, Simon Sapary, pada Rabu (1/11).
Sementara itu, dari 90 kota yang diawasi oleh IHK nasional, tercatat 21 kota mengalami deflasi, sementara 69 kota mengalami inflasi. Tingkat deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,08 persen, sementara tingkat deflasi terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,01 persen. Di sisi lain, Kota Gorontalo mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,00 persen, sedangkan Kota Tasikmalaya mencatatkan tingkat inflasi terendah sebesar 0,01 persen. Kota Palu berada di peringkat ke-58 dalam tingkat inflasi nasional dan peringkat ke-8 di kawasan Sulampua, sementara Kota Luwuk berada di peringkat ke-3 dalam tingkat deflasi nasional dan peringkat ke-2 di kawasan Sulampua.
Reporter: Irma
Editor: Nanang