Oknum Guru di Poso Diduga Hina Umat Islam

oleh -
Warga pelapor ujaran kebencian dan capture komentar FB pelaku. (FOTO: MAL/MANSUR)

POSO – Seorang guru di Poso terpaksa berurusan dengan polisi atas dugaan menyebarkan ujaran kebencian kepada umat Islam, pekan lalu. Oknum guru tersebut bernama Jemi Karter Kareba (45), warga Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso Kota Selatan.

Jemi melalui akun FB-nya diduga menyebar kebencian perihal penolakan Ustadz Abdul Somad di Bali, beberapa hari lalu oleh sekelompok ormas. Ujaran kebencian yang dimaksud adalah komentarnya terhadap postingan berita salah satu media online berjudul “Tolak Ustaz Abdul Somad, Ormas di Bali Kepung Hotel Aston”.

Berikut isi komentarnya “Ustadz Abdul Somad adalah Ustadz Bermazhab Salafisme dan Wahabi, Provokator di Indonesia, Mantap Saudara ku di Bali”.

Warga Poso yang geram melihat komentarnya, kemudian mengupload ke facebook hingga menjadi viral. Ratusan netizen di Poso langsung membalas komentarnya dengan nada kesal. Warga tidak terima dengan apa yang ditulis oknum tersebut. Sebab selain bernada provokasi, komentar itu juga dianggap telah menghina umat Islam.

Hal itulah yang mendasari warga Kelurahan Gebang Rejo, Ayi Lakita bersama pengacara Muhamad Taufik D Umar untuk melaporkan perbuatan pelaku ke Polres Poso. Mereka membawa sejumlah bukti berupa foto pelaku dan postingan ujaran kebencian yang di screenshot dari akun FB pelaku.

Muhamad Taufik mengatakan, laporan ini sebagai bentuk protes warga Poso, khususnya  umat muslim atas ulah pelaku yang sengaja menyebarkan ujaran kebencian terhadap salah satu kelompok maupun orang. Menurut Taufik, apa yang dilakukan pelaku merupakan tindakan provokasi kepada seorang ustadz dan mencoreng agama Islam.

“Pelaku melanggar UU ITE. Seharusnya tidak sembarang bicara di medsos Wahabi Salafi kalau tidak tahu, ini membuat resah umat Islam,” tegasnya.

Kapolres Poso, AKBP Bogiek Sugiyarto membenarkan adanya laporan tersebut. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan memanggil oknum guru tersebut untuk dilakukan klarifikasi.

“Apakah betul dia yang melakukan atau ada pihak lain yang menggunakan akun FB-nya. Jadi kita lakukan pendalaman dulu. Yang jelas, masalah ini sudah ditangani polisi,” kata Bogiek. (MANSUR)