PALU- Ratusan pengunjuk rasa dari driver ojek online (Ojol) tergabung dalam Aliansi Ojol Palu Bersatu (AOPB) meminta agar manajemen aplikator Maxim, Grab dan Gojek dihadirkan dalam dialog di ruang kantor DPRD Kota Palu , Selasa (6/9).
“Kami ingin agar manajemen aplikasi grab, Maxim dan Gojek bisa dihadirkan dalam dialog, agar bisa ada solusi atau titik temu dari apa yang menjadi tuntutan,” kata Koordinator Lapangan AOPB Ahmad Sibagatul Islam saat pertemuan dengan anggota DPRD Kota Palu, di Kantor DPRD Kota Palu.
Sebab kata dia, bila tidak ada perwakilan atau manajemen aplikator dialog sia-sia. Dari semua aplikator mereka gunakan semua bermasalah, tapi yang paling bermasalah aplikasi Maxim.
Apalagi menurutnya, ketika mereka melakukan audiensi dengan pihak aplikator, Grab dan Gojek dapat menerima apa menjadi tuntutan dan menunggu penyesuaian, tapi Maxim ada kata cukup menyinggung serta melukai seperti “Kamu (Ojol) ini susah, masa mau atur sistim. Kalau mau kerja silahkan, kalau tidak, ya tidak apa-apa.”
“Olehnya atas perkataan ini di hadapan rekan-rekan lainnya, saya minta agar yang bersangkutan minta maaf,” tegasnya.
Olehnya, kata dia, mereka bersama-sama rekan lainnya belum akan meninggalkan kantor DPRD Kota Palu sebelum ada manajemen aplikator hadir dan berdialog.
Anggota DPRD Kota Palu Ahmad Umayer yang menjadi pimpinan menerima perwakilan masa aksi mengatakan, mereka di dewan memiliki mekanisme. Pertemuan ini akan disampaikan lebih dulu kepada ketua DPRD Kota Palu, baru selanjutnya dibuatkan surat untuk memanggil tiga aplikator dimaksud.
Apalagi kata dia, sudah ada agenda-agenda kerja seperti pukul 02.00 WITA, terdapat pertemuan dengan manajemen Maxim, sebab surat mereka sudah masuk di sekretariat.
“Kalau mau menunggu bisa, untuk dapat berdialog langsung dengan mereka. Apa yang menjadi kemauan pengunjuk rasa dan apa menjadi kendala dari aplikator,” pungkasnya.
AOPB sendiri dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, menuntut aplikator Maxim, Gojek , Grab untuk menyesuaikan tarif besar secara prosentase naiknya BBM, meminta ke pihak aplikator untuk mengurangi prosentase potongan dan meminta pihak aplikator menutup penerimaan mitra baru.
Selain Ahmad Umayer, juga dihadiri anggota DPRD lainnya diantaranya, Marcelinus, Andris, Muslimun dan Sucipto S. Rumu.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG