PALU – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Tengah (OJK Sulteng) bersama PT Hannah Asa Indonesia resmi meluncurkan program edukasi literasi dan inklusi keuangan bertajuk Finance Bootcamp Goes to School, Kamis (31/7).

Program ini menyasar siswa/i tingkat SMA/SMK sederajat di wilayah Sulteng guna meningkatkan pemahaman mereka terhadap pengelolaan keuangan pribadi.

Sejak dimulai, Senin 14 Juli 2025, program tersebut telah menjangkau lebih dari 300 pelajar dari tiga sekolah di Kota Palu, yakni SMK Negeri 2 Palu, SMK Negeri 3 Palu, dan SMA Al Azhar Mandiri Palu.

Materi yang diberikan mencakup dasar-dasar manajemen keuangan, pentingnya menabung, investasi aman, serta kewaspadaan terhadap investasi bodong.

Program ini dirancang dengan pendekatan interaktif dan kontekstual yang sesuai dengan keseharian pelajar, serta menghadirkan narasumber dari OJK Sulteng dan praktisi keuangan bersertifikat dari PT Hannah Asa Indonesia.

Founder PT Hannah Asa Indonesia, Mardiyah, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi, melainkan upaya berbagi ilmu praktis yang bisa diterapkan langsung oleh siswa.

“Ini adalah komitmen kami bersama OJK untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat, baik pelaku usaha maupun generasi muda, agar lebih melek finansial,” ujar Mardiyah.

Ia menjelaskan, Hannah Asa Indonesia merupakan satu-satunya lembaga di Sulawesi Tengah yang menyediakan layanan perencanaan keuangan profesional untuk individu.

Lembaga ini juga menyelenggarakan pelatihan berstandar internasional melalui pemegang lisensi Certified Financial Planner (CFP).

Sebelumnya, OJK Sulteng dan Hannah Asa telah menyelenggarakan bootcamp serupa di beberapa wilayah seperti Pantai Tanjung Karang (Donggala), Desa Balumpewa (Sigi), dan Desa Baliura (Poso).

Rangkaian kegiatan Finance Bootcamp Goes to School dijadwalkan akan terus bergulir ke berbagai daerah lainnya di Sulawesi Tengah seperti Kabupaten Sigi, Donggala, Poso, Banggai, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut.

Mardiyah berharap, melalui program ini, para pelajar dapat memahami dasar-dasar literasi keuangan dan menjadi generasi muda yang cakap dalam mengambil keputusan finansial serta mampu menghindari jebakan investasi ilegal.

Reporter: Mun