PARIGI – Sub Rayon II Parigi berhasil mempertahankan juara umum yang ketiga kalinya di ajang Olimpade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), tingkat Kabupaten Parigi Moutong yang berlangsung di SMP Saraswati Tolai.
Status juara umum berhasil dipertahankan para siswa Sub Rayon II Parigi setelah mengantongi 5 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Urutan berikutnya diraih tuan rumah Rayon 1 Sausu, Balinggi dan Torue (Sabatu) dengan 1 medali emas dan 2 perak. Posisi ketiga diraoh Rayon III dengan perolehan 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu.
Sementara di urutan keempat ditempati Rayon IV, posisi kelima Rayon VI dan posisi keenam diraih Rayon V dengan perolehan 4 perak dan 2 perunggu.
Rayon II yang terdiri dari eks Kecamatan Parigi menjadi juara umum sejak tahun 2017, 2018 dan terakhir 2019, sehingga piala bergilir menjadi hak sepenuhnya karena tiga kali berturut menjadi yang terbaik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parimo, Adrudin Nur, mengungkapkan, pelaksanaan O2SN dan FLS2N diharapkan dapat menjadi salah satu pembelajaran di bidang ekstrakulikuler.
Kata dia, banyak yang menilai prestasi ini hanya didapatkan pada bidang akademik saja, tetapi tidak bisa menjadi penilaian secara mutlak. Pada dasarnya, bidang olahraga pun dapat dikategorikan sebagai prestasi yang membanggakan.
“Saat ini masih banyak stigma masyarakat bahwa yang menyandang prestasi adalah mereka yang mendapat juara di kelas. Sekarang harus diluruskan, di bidang akademik dan ekstrakulikuler pun sama kedudukannya,” jelasnya.
Ia berharap, para siswa yang menjadi juara pada O2SN dan FLS2N dapat membawa nama Kabupaten Parimo di tingkat provinsi dan menjadi yang terbaik.
Ia meminta kepada official dan para pelatih, agar mulai saat ini terus melakukan pelatihan serta pembinaan kepada para atlet yang akan berlaga di tingkat provinsi. Kata dia, target utama yang harus dicapai adalah kembali mewakili Sulteng di tingkat nasional.
Selain itu, lanjut dia, yang menjadi tantangan saat ini adalah bagaiman capaian di tingkat nasional dapat memberikan bukti yang luar biasa, sebab wakil bupati telah mempertanyakan keberhasilan Parimo di ajang O2SN dan FLS2N.
“Pada pembukaan kemarin Wabub coba menyinggung, laporan yang masuk pada dirinya bahwa Parimo selalu mewakili Sulteng di tingkat nasional, tetapi hasilnya sudah sejauh mana,” ungkapnya.
Ke depan, kata dia, pelaksanaan kegiatan juga dapat dilakukan di setiap rayon, tanpa harus menunggu yang ditetapkan oleh kementerian.
Hal ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian para siswa agar terhindari dari narkoba. (MAWAN)