PALU – Novrani Erryztafitri, siswa Kelas XI SMAN Model Terpadu Madani, berhasil menyelesaikan program Youth Exchange and Study (YES) yang difasilitasi oleh AFS-Bina Antarbudaya dengan beasiswa penuh pemerintah Amerika Serika (AS).
Pertukaran pelajar ini merupakan program yang memberi kesempatan kepada para pelajar Indonesia untuk tinggal dan bersekolah di AS selama 10 bulan melalui proses seleksi yang ketat.
Novrani tiba kembali di Palu, Selasa 14 Juni 2022, setelah menghabiskan waktu selama sepekan dalam perjalanan dari Houston, Texas, kota tempat tinggalnya selama di AS.
Sebelum kembali ke Palu, Novrani dan rekan-rekannya mengikuti reorientasi di Washington DC, Jakarta, dan Makassar. Di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu, Novrani dijemput rekan-rekannya, sejumlah guru dan keluarga.
Dari Bandara Mutiara, Novrani langsung ke SMAN Model Terpadu Madani untuk menjalani proses penerimaan kembali sebagai siswa. Selama 10 bulan di AS, ia bersekolah di Energy Institute High School, Houston dan Cy- Fair High School, Cypress di Negara Bagian Texas.
Di kedua sekolah itu, selain belajar bersama siswa-siswa dari AS, ia bertemu dengan siswa-siswa dari negara-negara Eropa, Timur Tengah dan Amerika Latin yang mengikuti program serupa.
Prosesi penerimaan kembali di SMAN Model Terpadu Madani dipimpin Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Aris Arianto dan dipandu guru bahasa Inggris Heny Fredrika, turut hadir Kepala SMPN Model Terpadu Madani, Supriady M Djafar dan Kepala SDN Model Terpadu Madani, Hasan Mahmud Haliadi, serta sejumlah guru.
Novrani merupakan siswa yang sejak TK sampai SMA, tidak pernah pindah dari lingkungan pendidikan Madani.
Dalam keterangan tertulis diterima MAL Online, Ahad (19/6) Aris Arianto yang mewakili Kepala SMAN Model Terpadu Madani pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi atas keberhasilan siswanya mengikuti program YES 2021-2022. Ia berharap capaian ini menjadi inspirasi bagi siswa-siswa yang lain untuk mencetak prestasi yang salah satunya dapat dilakukan melalui program pertukaran pelajar di berbagai negara.
Demikian pula dengan Heny Fredrika mendorong agar Novrani tidak berpuas diri dan terus mencari berbagai peluang untuk mengembangkan diri setelah mengikuti program ini.
Sementara Makbul Mohamad Jafar sebagai salah satu guru pembina mengatakan akan mendorong Novrani untuk terus mengikuti berbagai lomba agar semangat kompetisi dan keterampilan berbahasanya tetap terjaga setelah kembali ke Indonesia.
Novrani mengatakan banyak mendapat pengalaman-pengalaman positif setelah tinggal di keluarga AS selama 10 bulan.
Menurutnya, setiap orang memiliki pengalaman dan tantangan yang berbeda-beda. “Kebetulan saya mendapat penempatan di kota terbesar ke-empat di US yang sangat beragam. Tapi intinya bagaimana kita beradaptasi, mandiri, dan bertanggung jawab atas keputusan-keputusan kita sendiri,” ujarnya.
Ikram/***