Novel Baswedan Kemungkinan Pulang ke Indonesia Awal November

oleh -
Novel Baswedan

JAKARTA – Kakak kandung Novel Baswedan, Taufik Baswedan mengungkapkan adiknya kemungkinan akan pulang ke Indonesia pada awal November mendatang. Novel baru dapat dipastikan pulang setelah operasi tahap kedua terhadap matanya, berjalan lancar.

“Kalau setelah operasi semua berjalan lancar ya awal-awal November (sudah bisa pulang),” ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (11/10).

Taufik juga mengatakan, operasi tahap kedua tersebut dapat dikatakan sebagai penentu terkait kepulangan Novel ke Indonesia setelah berbulan-bulan dirawat di rumah sakit di Singapura. Novel, lanjut Taufik, akan menjalani operasi mata kirinya pada sekitar 20 Oktober ini. Dia juga mengungkapkan kondisi Novel saat ini sudah makin membaik ketimbang waktu-waktu sebelumnya. “Alhamdulillah semakin membaik dan tanggal 20-an ini akan dioperasi lagi untuk mata kirinya,” katanya.

BACA JUGA :  UIN Datokarama Buka Pendaftaran Beasiswa Program KIP

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menuturkan operasi yang akan berlangsung Oktober ini merupakan operasi tahap kedua setelah dilakukan operasi tahap pertama. Pada tahap pertama, operasi berjalan lancar dan membuat mata kiri Novel dalam kondisi lebih baik. Bahkan, kondisi mata kanannya pun sudah ada perbaikan walaupun masih tetap membutuhkan proses penyembuhan.

Terkait pengusutan kasus penyerangan terhadap Novel yang terjadi 11 April lalu, KPK mengungkapkan belum menerima informasi lebih lanjut terkait perkembangan pengusutan kasus penyerangan penyidik senior KPK Novel Baswedan. KPK masih menunggu laporan perkembangan kasus dari pihak kepolisian.

BACA JUGA :  PWI Sulteng Boyong 6 Medali di Porwanas Banjarmasin

“Untuk penyerangan terhadap penyidik Novel Baswedan, kami belum menerima informasi lebih lanjut perkembangan berikutnya terkait pencarian siapa pelaku penyerangan itu. Sampai saat ini kita masih menunggu,” tutur Febri.

Febri menambahkan, KPK meyakini jika sudah ada perkembangan kasus penyerangan Novel, tentu kepolisian akan menyampaikan laporan kepada lembaga antirasuah itu. Sampai saat ini, mantan aktivis Indonesia Corruption Watch itu mengklaim koordinasi antara KPK dan kepolisian terus berjalan.

Pertemuan terakhir antara KPK dan Polri untuk berkoordinasi soal kasus penyerangan Novel, dilakukan pada 19 Juni yang lalu. Pertemuan digelar di kantor KPK. Dari pihak Polri, dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan (sekarang Asisten Operasi Kapolri) dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

BACA JUGA :  HGU PT KLS Habis, FRAS Desak BPN dan Pemda Banggai Tidak Memperpanjang Izin

Tito saat itu menyatakan telah memperoleh satu saksi penting terkait kasus penyerangan Novel. Saksi tersebut melihat secara langsung pelaku penyiraman air keras terhadap Novel. Saksi itu juga mengetahui tipologi pelaku penyiraman Novel, karakter, dan hal-hal lain yang terkait dengan pelaku. Selain itu, tim kepolisian juga telah memeriksa 56 saksi termasuk saksi yang melihat peristiwa. (ROL)