PALU – Gelaran PON XX Papua saat ini sedang berlangsung, berbagai cabang olahraga (cabor) mulai dipertandingkan, meskipun Opening Ceremony baru akan digelar pada Sabtu 2 Oktober 2021. Para atlet bersiap untuk sumbangkan medali bagi kontingen daerahnya masing-masing, tidak terkecuali Nofeldi Petingko.
Bersama 60 atlet dari 18 cabor utusan kontingen Sulteng, Nofeldi Petingko bertekad memberikan sumbangan medalinya untuk Sulteng. Pelari asal Kabupaten Poso itu akan turun pada cabor Atletik di nomor Lari 10.000 meter. Pada cabor Atletik Nofeldi Petingko akan berjuang bersama Sprinter asal Kota Palu, Supriadin.
Perjuangan Nofeldi Petingko menuju PON XX Papua kali ini terbilang tidak mudah, ia diwajibkan mengikuti Pra-PON dan melewati limit waktu yang sudah ditentukan. Pada Pra-PON lalu, Nofeldi Petingko harus beradu lari melawan pelari dari daerah lain di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
“Jalan untuk menuju PON ini memang benar-benar tidak mudah, kita harus bisa melewati limit waktu yang sudah ditentukan, meskipun finish terdepan tapi waktu yang dicapai tidak terpenuhi, maka kita juga tidak bisa berangkat ke PON. Di Pra-PON kemarin saya dapat waktu 32 menit 47 detik dan dinyatakan lolos perankingan untuk masuk ke PON Papua 2021,” Jelas Feldi saat ditemui di Salah satu hotel di Kota Palu, Kamis (30/09).
Selama pemusatan latihan Nofeldi Petingko sudah memperbaiki catatan waktunya, ia berhasil membukukan waktu 32 menit 14 detik, itu jadi catatan waktu terbaiknya sebelum menuju PON Papua.
Di PON Papua nanti, Nofeldi Petingko akan berada satu lintasan dengan peraih dua kali emas Sea Games asal Jawa Barat, Agus Prayogo dan pelari kenamaan tanah air lainnya Robby Sianturi wakil dari Bangka Belitung.
“Semua pelari pasti menginginkan hasil terbaik di PON, demi mewujudkan itu sayapun harus bisa mengalahkan pelari lainnya, selain Agus Prayogo ada Robby Sianturi yang jadi lawan berat,” Ujarnya
Di akhir kesempatan Nofeldi Petingko berharap dapat memberikan yang terbaik untuk Sulteng, dan meminta doa juga dukungan seluruh warga Sulteng. Ia pun tidak lupa berpesan, agar pelari Sulteng lainnya berlatih lebih keras lagi sehingga dapat bersaing dengan Atlet-atlet dari daerah lain di kancah nasional, yang pada akhirnya dapat mengangkat nama Sulteng melalui olahraga.
Reporter : Adhim (Magang)
Editor : Yamin