PALU – Nilai devisa ekport Sulteng tahun 2021 mencapai USD 32.765.194 dan total berat netto eksport tahun 2021 adalah 65.386.047 kilogram (KGM).
Sementara nilai ekspor sampai dengan Maret 2022 USD 10.215.596 dan total berat netto ekspor sampai dengan bulan Maret 2022 mencapai 11.317.778 KGM.
Adapun komunitas ekspor tahun 2021 adalah, kayu olahan, biji kakao, gum rosin, kelapa, crude coconut oil, lada putih dan pala, ikan, kepiting dan kerang, bawang merah dan palm acid oil.
Sementara untuk komoditi eksport tahun 2022 adalah, kayu olahan, gum rosin, kelapa, crude coconut oil, lada putih dan pala, kepiting dan kerang, palm acid oil, dan minyak.
Menurut Alimudin Lisaw, jumlah kontainer yang dikirim tahun 2020 sebanyak 1.000 kontainer dan tahun 2021 sudah menjadi 3.221 kontainer atau setiap bulannya mencapai 270-300 kontainer komoditi ekspor yang dikirim ke luar negeri.
“Kami mengucapkan terimakasih atas berkenaan bapak gubernur untuk menerima kunjungan jajaran bea dan cukai pantoloan, kami siap akan mendorong pertumbuhan ekspor guna mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah,” ujar kepala bea dan cukai Pantoloan Alimudin Lisaw.
Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan dari jajaran bea dan cukai untuk mengembangkan dan meningkatkan nilai eksport provinsi Sulteng, gubernur meminta agar terus ditingkatkan nilai ekspor Sulteng, bersama Dinas Perdagangan.
“Sulawesi Tengah harus ada loncatan untuk mengejar ketertinggalan. Untuk itu disinilah kami harapkan peran besar dari Bea dan Cukai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Sulteng,” ujar Gubernur Sulteng Rusdy Mastura.
Reporter: Irma
Editor: Nanang