PALU – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendukung program jangka panjang Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mempercepat kemandirian pangan nasional.
Terkait dengan hal tersebut, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, melalui Penjabat Humasnya, Bramanda Noya, di Palu. Jum’at 13 November 2020 mengaku, sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah. Pihaknya selalu menselaraskan antara program pusat dan daerah.
Kata Bramanda, dukungan tersebut telah disampaikan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo beberapa waktu lalu. Kata dia, program jangka panjang Kementan itu merupakan apresiasi terhadap petani, serta bagian dari kontribusi nyata BKKBN terhadap sektor pangan, yang selama ini menjadi kunci atas terciptanya suasana keluarga bahagia, mandiri dan berkualitas.
Menurut pria yang akrab disapa Bram itu, ketika ada program Kementan tentang kemandirian pangan, kemudian ketahanan pangan yang tidak tergantung oleh daerah. Sesunggughnya itu sangat membantu keberhasilan program BKKBN, terutama untuk menurunkan kasus stunting dan juga untuk keluarga yang bahagian dan berkualitas.
“Program Kementan merupakan program utama bagi keberlangsungan hidup manusia. Namun, program ini baru bisa berjalan dengan baik apabila pemerintah dan masyarakat secara kontinyu memperkuat sinergitas. Sebab bonus demografi yang ada bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan kemampuan kemandirian pangan. Saya kira ini menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilaksanakan. Kuncinya ada di sinergitas,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, Indonesia memiliki dua kekuatan utama yang bisa dimanfaatkan secara baik. Ykni Sumber Daya Alam (SDA) dan jumlah penduduk yang besar.
“Pertanian adalah solusi paling utama bagi penduduk, karena memiliki lapangan kerja dan mendapat hasil yang langsung bisa dirasakan. Saya siap menggunakan infrastruktur BKKBN untuk membackup akselerasi pertanian yang ada,” tandasnya. (YAMIN)