PARIMO– Ratusan warga binaan (wabin) duduki Lapas Kelas III Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Kamis (07/10).

Informasi yang diperoleh, kericuhan terjadi sekitar pukul 14.00 WITA dan puncaknya terjadi sekitar pukul 16.00 WITA.

Berdasarkan pantauan, sebagian besar ruangan kantor telah dikuasai. Bahkan, mereka melakukan tindakan anarkis, dengan merusak sejumlah fasilitas dalam ruangan, dan mengancam membakar surat-surat penting di dalam ruangan tersebut.

Tindakan anarkis pun ditunjukkan dengan aksi lempar batu dan beberapa botol kaca ke arah para petugas yang mencoba menenangkan Wabin, di sisi tengah gerbang utama menuju ruang tahanan.

“Teman-teman coba tenang, bicara baik-baik biar saya tahu apa tuntutan kalian!” ungkap Kepala Lapas Parigi Moutong, Muhammad Askari Utomo, saat mencoba menanangkan Wabin,

Ia menuturkan, akan segera menindaklanjuti permintaan Wabin, jika menyampaikan tuntutan disampaikan secara baik-baik.

Namun upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil, Wabin terus saja melakukan tindakan anarkis. Mereka kembali melempar ke arah petugas.

Kemudian, karena tindakan anarkis itu akhirnya pihak kepolisian membuang tembakan peringatan, untuk menghalau kericuhan. Namun, peringatan itu tidak diindahkan dengan terus menerobos gerbang utama menuju pintu keluar Lapas.

Dari luar Lapas terlihat asap hitam mengepul dari sisi kanan dalam Lapas. Diperkirakan asap itu dari berbagai peralatan yang sengaja dibakar oleh para Wabin.

Saat ini, puluhan personel kepolisian Polres Parimo bersiaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang ditimbulkan dari kericuan tersebut. Begitu juga dengan mobil pemadam kebakaran juga disiagakan.

Hingga berita ini diterbitkan. Pihak Lapas pun belum mengeluarkan keterangan resminya penyebab kekacauan

Berdasarkan informasi di lapangan, diketahui penyebab peristiwa itu terjadi diduga karena tindakan dari salah satu petugas Lapas yang tidak diterima oleh wabin.

Reporter : MAWAN
Editor: NANANG