Nelayan ‘Pantai Komodo’ Minta Hentikan Pembangunan Tambatan Perahu

oleh -
Nelayan Pantai Jalan Komodo

PALU – Himpunan Nelayan Sulawesi Tengah (Sulteng) mengaku kecewa dengan pekerjaan pembangunan tambatan perahu yang dikerjakan oleh PT Adi Karya, di Pantai Talise, Jalan Komodo, Kecamatan Mantikulore. Tambatan Perahu yang dibangun tidak berfungsi dan pekerjaannya tidak sesuai desain atau gambar yang telah disepakati bersama pihak nelayan.

Ketua Himpunan Nelayan Sulteng Jaya Rahman mengatakan, tambatan perahu yang ada saat ini tidak bisa digunakan, karena pada saat air laut surut hanya yang nampak daratan tidak ada air kubangan.

“Bagaimana kita mau melaut kalau begini, karena pada saat air surut perahu sudah tidak bisa didorong karena sudah terhambat dengan tambatan. Saya minta pihak PT Adi Karya mengkonsultasikan kembali pekerjaan tambatannya ini kepada pihak yang terkait,” ujar Jaya Rahman kepada MAL Online, di Palu, Selasa (4/1).

BACA JUGA :  Seleksi Penerima Beasiswa KIP UIN Datokarama Segera Dibuka
Desain gambar tambatan Perahu Pantai Jalan Komodo, Kelurahan Talise

Menurutnya, sebelum tambatan perahu dikerjakan, PT Adi Karya memperlihatkan desain/gambar tambatan perahu tersebut. Namun ketikda telah jadi, pembangunan tidak sesuai desain yang ada.

“Sebelumnya juga perkerjaan tambatan perahu di Pantai Kelurahan Lere diprotes oleh para nelayan di sana. Bahkan mereka hentikan. Untuk itu kami juga di sini di Pantai Komodo meminta PT Adi Karya melakukan kajian kembali atas pekerjaan tambatan perahu yang ada dan kami meminta tambatan perahu itu sesuai desain yang telah disepakati bersama. Kalau hasilnya juga seperti ini kami terpaksa meminta agar pekerjaan tambatan untuk di hentikan,” ujar Jaya Rahman.

BACA JUGA :  Pemkot Palu Hadiri Apel Peringatan Hari Santri

Daniel perwakilan dari PT Adi karya mengatakan, dalam hal ini pihaknya tidak bisa mengambil keputusan terkait apa yang diminta oleh para nelayan.

“Namun kami akan mengkonsultasikan kepada pihak terkait adanya permasalahan di lapangan,” ujarnya.

Reporter: Irma
Editor: Nanang