PALU – Sejumlah nelayan di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, mengaku belum mendapat bantuan alat produksi nelayan dari pemerintah setempat.
“Sudah tiga bulan ini belum ada bantuan dari pemerintah untuk alat produksi tangkap,” kata salah satu nelayan Kelurahan Lere, Moksen (58), saat ditemui usai melaut, Selasa (15/01).
Padahal, kata dia, alat produksi tangkap ini penting untuk segera digunakan mencari nafkah.
Meski masih ada rasa takut dan trauma atas tsunami beberapa waktu lalu, para nelayan Lere ini harus memberanikan diri untuk melaut guna menafkahi keluarganya.
“Rasa takut itu ada, tapi mau apa lagi,” katanya.
Nelayan lainnya, Arwin, mengaku mendapatkan bantuan dari pihak lain berupa perahu, tetapi tidak seberapa dibanding jumlah nelayan yang ada di Lere yang mencapai sekitar 160 orang, dan terbagi dalam sepuluh kelompok.
Dia berharap agar pemerintah secepatnya merealisasikan bantuan perahu atau alat tangkap, sebab kata dia, rata- rata perahu dan alat tangkap nelayan sekitar Lere hancur atau dibawah arus gelombang tsunami.
“Makanya masih banyak nelayan Lere yang bertahan di shelter pengungsian,” imbuhnya. (IKRAM)