Naik Sepeda Motor, Wagub Tinjau Lokasi Banjir di Dampal

oleh -

PALU – Untuk meninjau langsung kondisi lokasi bencana alam, banjir bandang, di Desa Dampal Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala, pada Rabu (26/6), Wagub terpaksa harus menggunakan kendaraan roda dua/sepeda motor dengan dibonceng Apara TNI.

Setiba di lokasi bencana, Wagub Ma’mun Amir langsung menuju ke Posko Darurat Bencana Desa Dampal dan bergabung bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala Dr.Rustam Effendi.

Dalam kunjungannya, ia juga memastikan seluruh penanganan berjalan optimal. Mulai dari segi penanganan pengungsi hingga pemenuhan kebutuhan dasar.

Setelah dari posko darurat, Wagub Ma’mun Amir beserta rombongan menggunakan sepeda motor menuju Sungai Dampal, karena debit air sungai tersebut sering meluap diakibatkan intensitas curah hujan yang tinggi serta pendangkalan. Karena itu, dilakukan normalisasi sungai.

Wagub juga memberikan arahan kepada operator alat berat yang sedang melakukan normalisasi.

Pada kesempatan itu, Wagub Ma’mun Amir menuturkan tujuan kedatangannya untuk mencari solusi yang terbaik terhadap bencana banjir yang terjadi beberapa hari yang lalu.

Berdasarkan pendapatnya, banjir merupakan bencana yang tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu perlu diadakannya penanggulangan atau mitigasi bencana di Sulteng.

Ia pun berharap bencana banjir dapat segera selesai agar masyarakat terdampak bisa beraktivitas dengan normal.

“Semoga upaya yang kita ambil hari ini berdampak baik, agar masyarakat tidak lagi mengalami dampak banjir,” ujar Wagub Sulteng.

Dia juga menghimbau masyarakat untuk bersabar dalam penanganan banjir bandang dan berharap Pemerintah Kabupaten Donggala segera mengeluarkan status tanggap darurat, agar penanganan dampak banjir sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Wagub meninjau lokasi posko pelayanan kesehatan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, serta menyerahkan paket bantuan sosial kepada masyarakat terdampak.

Berdasarkan data BPBD Sulteng, banjir menerjang Desa Dampal di subuh hari usai hujan mengguyur daerah sekitar semalaman.

Banjir itu menerjang 250 unit rumah, satu unit perkantoran, dua unit PAUD, dua unit TK, satu unit SD, satu unit Polindes, dua unit tempat Ibadah, dua unit gilingan Padi, dan 52 Ha Persawahan.

Reporter: Irma/Editor: Nanang