POSO – Yayasan Nahdlatul Wathan (NW) Desa Pandajaya, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, menyatakan dukungan terhadap Satgas Operasi Madago Raya dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal, khususnya di wilayah Pamona Selatan.
Dukungan tersebut disampaikan pimpinan ponpes, Ustaz Dedi Efendi, saat menerima kunjungan Satgas Madago Raya di Pandajaya.
Yayasan Nahdlatul Wathan Pandajaya beralamat di Jl. K.H. Dewantara, Dusun 3, Desa Pandajaya.
Yayasan ini didirikan atas musyawarah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat setempat.
Ustaz Dedi Efendi merupakan pendiri yayasan ini setelah sebelumnya menjadi tenaga pendidik di Yayasan Darul Ulum Pandajaya yang berdiri sejak 2018 dan kini mengelola SMP di Desa Bangunjaya, Kecamatan Pamona Selatan.
Ustaz Dedi menegaskan bahwa pendirian pondok pesantren memperoleh dukungan penuh dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa.
Ia menjelaskan bahwa seluruh kegiatan pondok bersifat terbuka untuk umum dan tidak mengkhususkan pada golongan atau aliran tertentu.
“Tujuan mendirikan pondok pesantren ini salah satunya adalah membantu pemerintah dalam menangkal pemahaman radikal sejak usia dini,” kata Ustaz Dedi.
Adapun kegiatan para santri di Yayasan Nahdlatul Wathan Pandajaya meliputi salat fardhu berjamaah, salat tahajud, membaca dan menghafal Al-Qur’an, talaqqi, murojaah hafalan, pembacaan barzanji, hingga pengajian kitab kuning.
Selain itu, santri juga rutin mengikuti kegiatan masyarakat seperti tahlilan dan syukuran yang didampingi langsung oleh pimpinan yayasan.
Pihak Ponpes Al-Amin NW Pandajaya berharap hubungan silaturahmi dengan aparat keamanan dapat terus terjaga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi masuknya paham radikal ke lingkungan pondok maupun yayasan.
Selain itu, yayasan juga menyatakan kesiapannya membantu Kepolisian dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Poso, khususnya di wilayah Pamona Selatan. ***

