PALU – Sejumlah ruas jalan di Kota Palu yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dikeluhkan oleh warga. Selain jalan warga juga mengeluhkan drainase yang perlu mendapatkan pemeliharaan.
Ridwan Laki warga Boyaoge mengatakan, dirinya tiap melintas di Jalan Puebongo, di mana jalan ini merupakan salah satu jalur jalan yang sering macet karena kepadatan pengguna jalan. Namun kali ini jalan tersebut digenangi air yang meluap.
“Tadi pagi, saya melihat tidak ada lagi air yang menganak sungai di bahu jalan yang biasanya mengalir hingga ke traffic light perempatan Pue Bongo-Sungai Manonda-Beringin-Sis Aljufri itu, drainase yang tersumbat sudah ditangani oleh anggota padat karya yang ada kelurahan Boyaoge,” ujar Ridwan Laki Kepada Media Alkhairaat online Rabu (1/9).
Menurut Ridwan, ada tujuh lubang yang menganga di badan jalan pue bongo. Satu di antaranya yang paling besar dan cukup dalam. Kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati, kalau tidak, bisa fatal akibatnya.
“Tadi pagi seorang ibu nyaris terjatuh saat melintas di jalan Puebongo, karena secara bersama sebuah mobil juga berusaha menghindari lubang itu. Jadi sebelum ada korban saya minta Dinas PU untuk menanganinya,” kata Ridwan.
Senada dengan itu Sofyan mengatakan, rusaknya infrastruktur yang dibiarkan sekian lama, membuktikan negara tidak hadir.
“Apapun dalih rakyat sudah capek dan bosan dengar alasan klasik tentang kewenangan siapa jalan nasional, provinsi atau kota,” ujar Sofyan.
Di tempat terpisah kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sulteng Ir Syaifullah Djafar mengatakan, jalan Puebongo dan sejumlah ruas jalan yang rusak-rusak sekarang akan diaspal. Sementara penanganan secara total akan direalisasikan 2022 mendatang.
Menurutnya, tiap tahun tetap ada perawatan. Tapi jalan Pue Bongo sudah 15 tahun lalu terakhir ditingkatkan. Olehnya, jalan itu akan ditingkatkan 2022, bersamaan dengan pembuatan trotoar dan drainasenya.
“Pekerjaan perbaikan Jalan dan drainase serta trotoar akan dilaksanakan tahun anggaran 2022. Demikian pula jalan I Gusti Ngurah Ray, Dewi Sartika, Towua, jalan Padanjakaya dan Sis Al-Jufri,” ujar Kadis Bina Marga Ir. Syaifullah Djafar kepada MAL Online, Rabu (1/9).
Saat ini penanganannya masih seperti menambal lubang-lubang dan mengaspal bagian yang rusak parah. Sedangkan fokus tahun anggaran 2022 yakni, penanganan secara keseluruhan ruas (peningkatan struktur.
“Iya kan sekarang itu jalan Puebongo, Towua dan beberapa ruas jalan yang rusak sementara sedang di tempel- tempel. Demikian juga masalah genangan di Dewi Sartika sedang diatasi. Jadi kami berharap masyarakat bersabar,” ujar Kadis PU Bina Marga ini.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG