Sebuah buku karangan Prof. Dr. KH. Fuad Thohari, M.A dan KH. Abdul Syukur, M.A baru saja terbit, Agustus 2023 lalu.
Buku setebal 245 halaman ini berjudul “Mushtholah wa Takhrij Al-Hadits” yang diterbitkan Jejak Pustaka.
Buku ini membahas tentang Ilmu Mushtholah Al-Hadits yang merupakan syarah atau penjelasan ulang dari tulisan berbahasa Arab yang berjudul ‘Ilm Mustalah al-Hadits, Ilm al-Takhrij Wa al-Ta’arruf ‘Ala Kutub al-Hadits dalam kitab Jawadil alJami’ah Fi al-Ulum al-Nafi’ah.
Karya aslinya ditulis oleh Syekh Dr Jasim bin Muhammad bin Muhallal al-Yasin dan beberapa mahasiswa yang dipilih untuk penulisan tersebut. Materi di dalam buku ini membahas tentang Mushtholah Hadits sebanyak delapan pelajaran/bab, serta Ilmu Takhrij.
Muhammad Umar Aljufrie, salah satu mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, turut memberikan pandangannnya mengenai buku ini.
Menurutnya, buku ini memiliki banyak keunggulan, salah satunya dari pemaparan materi tentang Ilmu Hadits yang disajikan dengan jelas, ringkas dan tegas.
“Penjabaran macam-macam hadits, syarat-syarat haditsnya dipaparkan dengan ringkas dan diberikan contoh seperti Hadits Mutawatir seperti Hadits tentang mengusap dua muzah (khuff),” katanya.
Keunggulan lainnya, kata Umar, buku ini juga menyertakan nama-nama kitab yang berkaitan dengan Ilmu Hadits. Terdapat juga ayat Al-Qur’an untuk memperkuat beberapa penjelasan yang ada di dalam buku.
“Ilmu Takhrij juga dipaparkan dengan lugas dimulai dari pendahuluan, definisi, babak permulaan dan urgensinya,” lanjutnya.
Selain itu, kata dia, disebutkan pula nama-nama kitab yang berkaitan dengan Ilmu Takhrij yang memudahkan pembaca untuk mempelajari lebih lanjut ilmu yang berkaitan dengan Hadits dan Takhrij.
Meski demikian, buku ini juga dipandang masih memiliki beberapa kelemahan atau kekurangan.
Menurut Umar, kekurangan dari buku ini adalah ada beberapa definisi tentang hadits dan poin-poin lainnya yang saling berkaitan, yang disusun dengan bahasa yang sedikit berat.
“Sehingga memerlukan lebih banyak waktu untuk memahami poin-poin tersebut seperti definisi Tadlis al-Syuyukh,” jelasnya.
Selanjutnya, kata dia, tidak adanya lafadz dari contoh beberapa hadits seperti Hadits Mutawatir mengenai Dajjal, telaga dan mengenai syafa’ah yang tidak ditulis lafadznya namun hanya berupa poin dari nomor satu dan seterusnya.
“Namun buku ini sangat cocok bagi mereka yang ingin menggeluti tentang Ilmu Hadits atau mahasiswa perguruan tinggi Islam. Penggunaan bahasa yang baku dan penjelasan yang tidak terlalu panjang sehingga pembaca bisa tertarik dan lebih mudah menemukan poin-poin penting dari materi di dalam buku,” ujarnya.
Ia berharap, buku ini bisa menjadi jembatan bagi pembaca yang ingin belajar lebih dalam tentang ilmu hadits. Dengan mempelajari buku ini, pembaca bisa mengetahui macam-macam hadits dan kualitasnya sehingga bisa mengklasifikasikan mana hadits asli dan mana hadits palsu.
Penulis buku, Prof. Dr. KH. Fuad Thohari, M.A sendiri adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Ngawi, Jawa timur.
Ia menempuh pendidikan di beberapa lembaga seperti Pondok Pesantren Al-Azhar Cairo Mesir hingga Tunisia.
Ia juga sudah mempunyai banyak karya tulis seperti:
(1) Kumpulan Fatwa MUI Jakarta tahun 1975-2010 (2012);
(2) Pedoman penetapan Fatwa bagi Da’I (2012);
(3) Kumpulan Fatwa dan Taushiah MUI DKI Jakarta tahun 2016 (2016);
(4) Hadis Ahkam; Kaijian hadis Hukum Pidana Islam (Hudud, Qishash, dan Ta’zir), (Jogjakarta: Deepublish, 2016);
(5) Kumpulan Fatwa Dan Tausiyah MUI DKI tahun 2017;
(6) Hukum dan Pedoman Penanganan Jenazah terinfeksi Covid-19 (2020);
(7) Mengetuk Pintu Langit di Bulan Ramadhan (Jejak Pustaka, 2023),
(8) Pedoman Ibadah Kurban di Era Pandemi Covid-19 (2020);
(9) Zakat Fitrah Dengan Uang (2020);
(10) Respon Al-Qur’an terhadap Umar bin Khattab (Jejak Pustaka, 2022),
(11) Islam Dalam Berbagai Perspektif terdiri dari 3 jilid (Jejak Pustaka, 2022),
(12) Fatwa-Fatwa di Indonesia (Jejak Pustaka, 2023),
(13) Perjalanan Religi haji dan Umrah (Jejak Pustaka, 2023),
(14) Fatwa-Fatwa di Dunia (Jejak Pustaka, 2023). *