PALU- Sebanyak 21 peserta mengikuti lomba Musabaqoh Qiraatil Kutub pada Festival Raodhah, di Haul SIS Aljufri ke 54 bertempat, di Pondok Pesantren Putra, Kompleks Alkhairaat, Jalan Mangga, Kota Palu, Kamis (12/5).
Ketua Panitia Musabaqoh Qiraatil Kutub (MQK) Ustad Ahmad Sutrisno L.c.,M.A mengatakan MQK pertama kalinya diselenggarakan jelang Haul Sis Aljufri, sebagai rangkaian dari Festival Raodhah.
“MQK ini merupakan perlombaan anak-anak membaca kitab tanpa harakat. Setelah itu dewan juri akan menanyakan wawasan dan pemahaman mereka atas apa yang dibaca,” katanya kepada MAL Online, di lokasi lomba, Kamis (12/5).
Ia mengatakan, pada lomba MQK kali ini terdapat dua kategori yakni kategori Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) dikuti 10 orang dari MDA Alkhairaat Pusat serta dari MDA Alkhairaat Kabupaten Luwuk.
Sedangkan kategori antar pondok pesantren (Ponpes) diikuti 11 santri, di antaranya Ponpes Putra/Putri Alkhairaat Pusat Palu dan Ponpes Raodhatul Mustafa, Ponpes Miftahul Khairaat.
“Total peserta lomba MQK dari dua kategori MDA dan Ponpes ada 21 orang,” bebernya.
Sebelumnya sebutnya, ada beberapa peserta mengundurkan diri dengan alasan keadaan dari panitia kurang rapih. “Ini akan menjadi instropeksi kita sebagai panitia. Alasan lainnya, kurang percaya diri dari peserta,” imbuhnya.
Untuk aspek penilaiannya seperti qiraahnya, tata cara bacaanya, cara menerjemahkan dan pemahaman. Jadi bukan hanya sekadar menerjemahkan, tapi tahu maksud arti dari ayat tersebut.
Untuk pertanyaan tingkat pesantren jauh lebih sulit dan dalam baik tata bahasa Arabnya, qawaid, nahwu sharaf dan lain sebagainya dibanding pertanyaan tingkat MDA.
Untuk dewan hakim menilai peserta lomba kata dia, para asatiz lulusan luar negeri diantaranya, ada Habib Ahmad Mutohar Lc. M.A alumnus Yaman, Ustad Ikram Lc, M.A alumnus Al-Azhar Mesir, Ustad Reza L.c.M.A alumnus Yaman dan Libanon.
Selain itu ada juga Habib Alwi alumnus Yaman, Ustad Iman Hikam L.c.M.A, Habib Mudhor, S.pd., M.pd
Olehnya MQK kali ini sebagai pembelajaran bukan hanya mengejar target siapa yang menjadi juara, tapi untuk melihat kemampuan anak-anak kita di Alkhairaat.
Untuk itu diimbau kedepanya MDA dan Ponpes agar lebih mempersiapkan anak didiknya menambah wawasan serta meningkatkan kualitas, agar kedepan partisipasinya lebih percaya diri dan punya kemampuan, dengan begitu peserta lomba akan lebih banyak lagi.
Dan tidak menutup kemungkinan kalau bisa membuat ivent MQK peserta dari anak didik kita bisa diunggulkan untuk mengikuti kompetisi jenjang lebih besar lagi.
Salahsatu pendamping peserta lomba MQK Nasmia mengatakan, dirinya mendampingi salah satu murid Ponpes Putri Alkhairaat Pusat Palu yakni Sri Dewi Kumalasari.
Ia mengatakan, dalam mengikuti lomba MQK, anak dampingannya tidak mempersiapkan diri secara khusus. Apalagi anak dampingannya baru saja pulang kampung dari Pasang Kayu, Provinsi Sulawesi Barat.
“Hanya saja anak kami mengulang pelajaran-pelajaran telah diberikan ustad-ustadzahnya,” pungkasnya.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG