MUI Sulteng Dukung Kegiatan Vaksinasi untuk Pendakwah

oleh -
Ketua Umum MUI Sulteng, Habib Ali bin Muhammad Aljufri (kedua dari kiri), Kabinda Sulteng Brigjen TNI Andi Chandra As’aduddin (ketiga dari kiri), Rektor Unisa Dr Umar Alatas (ketiga dari kanan) foto bersama sejumlah pengurus PB Alkhairaat di gerai vaksin Majlas Cendana, Jalan SIS Aljufri Palu, Kamis (31/03). (FOTO: media.alkhairaat.id/Rifay)

PALU – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan dukungannya terhadap kegiatan vaksinasai yang dilaksanakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) kepada para pendakwah atau da’i.

“Karena tujuan vaksinasi yang dilaksanakan BIN ini tentunya untuk Indonesia sehat, itu yang paling utama, karena untuk membangun negara ini rakyatnya juga harus sehat. Untuk itu, kami dari MUI mau bekerja sama dalam pelaksanaan vaksinasi ini untuk tujuan itu,” kata Ketua Umum MUI Sulteng, Habib Ali bin Muhammad Aljufri, di gerai vaksin halaman Majlas Cendana, Jalan SIS Aljufri, Palu Barat, Kamis (31/03).

Terkait pelaksanaan vaksinasi bagi orang yang sedang berpuasa, menurut Habib dibolehkan dan tidak membatalkan puasa. Namun, kata dia, sebaiknya jika dilakukan pada malam hari, misalnya setelah berbuka puasa.

“Karena kalau divaksin juga badan harus dalam keadaan fit,” katanya.

MUI juga berharap agar pelaksanaan ibadah di Bulan Ramadhan bisa berjalan sebagaimana biasanya. Meski demikian, Habib mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan dan menaati prokes agar ibadahnya tetap berjalan dengan baik dan dalam keadaan sehat wal afiat.

“Untuk kegiatan ibadah, seperti shalat tarwih berjamaah, tidak ada lagi pembatasan,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sulteng, Brigjen TNI Andi Chandra As’aduddin, mengatakan, tujuan vaksinasai kepada para pendakwah berkaitan dengan masuknya Bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

“Tentunya aktivitas para pendakwah dan ulama akan lebih banyak, di mana kegiatan-kegiatan dakwahnya bersentuhan langsung dengan ummat,” kata Kabinda.

Ia berharap, dengan divaksinnya para pendakwah, maka mereka bisa aktif menyampaikan dakwah bertemu dengan ummat tanpa ada hambatan dan tentunya dalam keadaan sehat.

“Saat puasa nanti, Insya Allah kita tetap melaksanakan vaksinasi karena sudah konsultasi juga dengan MUI bahwa vaksin tidak membatalkan puasa. Tetapi memang disarankan diambil pada waktu-waktu yang nyaman, misalnya ba’da Shalat Tarwih sehingga yang divaksin juga badannya lebih fit,” jelasnya.

Seratusan pendakwah di Kota Palu mengikuti vaksinasi yang dilaksanakan oleh BIN bekerja sama dengan MUI Sulteng. BIN Daerah Sulteng dan MUI juga menggadeng komunitas kajian Islam Majlas Cendana dalam menperluas cakupan vaksinasi tersebut.

Terpantau beberapa tokoh MUI Sulteng yang mengikuti vaksinasi, di antaranya Wakil Ketua Umum yang juga Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Dr. Sagaf Pettalongi, M.Pd dan Ketua Komisi Fatwa KH Abdullah Nur serta Sekretaris Umum Dr. Sofyan Bachmid. (RIFAY)