PALU – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Palu meminta agar penyelenggara Festival Persahabatan yang menghadirkan Peter Youngren, agar meninjau kembali tempat pelaksanaannya.

“Dari berbagai referensi, kami dapatkan info kalau Peter ini ternyata seorang tokoh agama yang melakukan pengobatan dengan pendekatan agama. Olehnya itu, kami minta agar tempat pelaksanaan boleh di Kota Palu, tapi jangan di lapangan fasilitas public,” kata Ketua Pimpinan Daerah Kota Palu, Muh Yunus Gaffar S, Ahad (12/01).

Menyikapi pelaksanaan kegiatan yang diberi tajuk Festival Persahabatan tersebut, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Palu, secara khusus, melaksananakan koordinasi dengan seluruh Pimpinan Cabang se-Kota Palu serta ta’mir-ta’mir Masjid Muhammadiyah se-Kota Palu.

“Hasil pertemuan, semua sepakat agar tempat pelaksanaan ditinjau kembali dan jangan di fasilitas publik. Kalau ingin laksanakan, silakan di dalam rumah ibadah dan hanya libatkan pemeluk agamanya saja,” tegas Yunus Gaffar.

Selain tempat pelaksanaan, Muhammadiyah juga mewanti-wanti kepada penyelenggara, untuk tidak melibatkan atau mengundang pemeluk agama lain.

Katanya, jika penyelenggara tetap memaksakan kegiatannya dilaksanakan di tempat umum dan juga mengundang atau melibatkan pemeluk agama lain, dikhawatirkan akan menimbulkan gesekan.

Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Palu, Muh Ardan Lelemappuji, menambahkan, isu tentang toleransi jangan dipaksakan dengan hal-hal yang dapat merusak aqidah.

“Jangan nodai kerukunan. Kami meminta adanya peninjauan tempat pelaksanaan dan soal siapa yang dilibatkan, bukan karena kami intoleransi. Semua ini dilakukan Muhammadiyah, demi menjaga aqidah ummat. Ini kewajiban kami. Jadi kalau tetap mau paksakan, itu hak penyelenggara, tapi kami pun punya hak bahkan kewajiban untuk menjaga aqidah ummat kami,” tegas Ardan.

Ardan mengaku telah berkoordinasi dengan seluruh Pimpinan Cabang, Ortom dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), untuk sama-sama mengawal dan memantau setiap saat rencana kegiatan Festival Persahabatan tersebut.

“Bismillah, sikap Muhammadiyah Kota Palu sudah jelas. Sekarang kami tinggal menunggu perkembangan. Adik-adik Ortom dan AMM, juga sudah mengaku untuk memback up secara total, apapun yang menjadi keputusan Pimpinan,” tandas Ardan. */RIFAY