MTs Alkhairaat Pusat Siap Jadi Contoh Penerapan Kurikulum Merdeka

oleh -
Suasana sosialisasi Implementasi kurikulum merdeka bagi tenaga pendidik dan kependidikan di MTs Alkhairaat Pusat, Kamis (16/06) (FOTO : dok Kemenag)

PALU – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu melaksanakan Sosialisasi Implementasi kurikulum merdeka bagi tenaga pendidik dan kependidikan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alkhairaat Pusat.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Palu, Nasruddin L. Midu, digelar di Gedung Al Muhsinin, Kompleks  Alkhairat Pusat, Kamis (16/06).  

Kurikulum Merdeka adalah kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek). Dalam pengembanganya, Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. 

Melihat hal ini, Kepala Kemenag, Nasruddin berpendapat bahwa MTs Alkhairaat Pusat adalah madrasah yang siap akan perubahan, apalagi proses mengajarnya  yang lebih relevan dengan perkembangan zaman.
“Sekarang metode pembelajaran penuh inovasi, beda dengan dulu.  Ditunjang dengan teknologi yang ada, bisa melahirkan merdeka dalam proses pembelajaran, kita diberikan keleluasaan dalam memberikan nilai pada potensi yang ada,” tutur Nasruddin.

BACA JUGA :  Pemkot Palu Tingkatkan Kapasitas Guru
Peserta sosialisasi Implementasi kurikulum merdeka bagi tenaga pendidik dan kependidikan di MTs Alkhairaat Pusat, Kamis (16/06) (FOTO : dok Kemenag)

Hal yang dikatakan Nasruddin beralasan. Menurutnya,  merujuk pada kondisi dimana pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyaknya kendala dalam proses pembelajaran di satuan Pendidikan,banyak memberikan dampak yang cukup signifikan. Kurikulum 2013 yang digunakan pada masa sebelum Pandemi menjadi satu-satuanya kurikulum yang digunakan satuan pendidikan dalam pembelajaran masa pandemi 2020 sampai dengan 2021.

Disampaikannya, kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024, berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Tetapi Nasruddin yakin, apapun kurikulum dan metodenya, keikhlasan seorang guru dalam memberikan ilmu kepada para siswanya menjadi faktor utama.

“Sosok guru saat ini memang tersaingi oleh teknologi dan bebagai metode, namun kehadirannya lebih utama daripada metode. Ada yang tidak bisa diberikan oleh platform digital canggih seperti Google, YouTube atau platform lainnya,  sebagaimana yang diberikan oleh seorang guru, yakni keikhlasan dan kesungguhan dalam mentransfer ilmunya,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Pembangunan Musholla MTs Alkhairaat Bobo: Pendidikan Agama sebagai Bekal Akhirat

Dikesempatan yang sama, Kepala MTs Alkhairaat Pusat, Hj. Saihun Aldjufrie menyampaikan, bahwa MTs Alkhairaat Pusat selalu siap merespon setiap kebijakan pemerintah, termasuk dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

“Bahkan saya menegaskan,  MTs Alkhairaat Pusat siap menjadi contoh madrasah dalam penerapan Kurikulum Merdeka,” tegas Hj. Sainun.

Kegiatan ini dihadiri 42 peserta. Terdiri dari tenaga pendidik dan kependidikan MTs Alkhairaat Pusat.  Serta, Syahrir, pengawas yang mewakili Ketua Pokjawas Kemenag Kota Palu, dan dua Pengurus Pokjawas, yakni Nurhayati Nadra dan Chadijah Alhasny yang tampil sebagai narasumber. (Humas Kemenag/Yamin)