PALU – Syahrudin Ariestal Douw menjadi orang kelima yang mendaftarkan diri, sejak dibukanya pendaftaran bakal calon perseorang peserta pemilu atau Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, di KPU Provinsi Sulteng, Selasa (10/07).

Syahrudin yang didampingi sejumlah aktivis yang tergabung dalam tim “Dahsyat”, diterima Komisioner KPU Sulteng, Sahran Raden, sekitar pukul 10.21 Wita.

“Alhamdulillah, hari ini kami resmi mendaftarkan diri sebagai calon DPD RI. Saya ucapkan terima kasih pada tim Dahsyat yang bekerja luar biasa mengantarkan kami pada tahapan ini,” ujar Etal, panggilan akrab aktivis lingkungan itu.

Menurut Etal, pendaftaran ini menandai secara resmi, sekaligus memantapkan dirinya maju bertarung pada Pemilu 2019.

“Hari ini adalah momentum dimulainya kerja politik untuk memenangkan gagasan Dahsyat di hati rakyat Sulawesi Tengah,” tegasnya.

Anggota KPU Sulteng, Sahran Raden menyatakan, semua berkas yang disetorkan Etal sudah lengkap, tinggal memasukkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Jebolan Fakultas Hukum Universitas Tadulako ini menjadi salah satu tokoh muda yang akan bertarung dari dapil Sulawesi Tengah, guna meraih satu dari empat kursi (per dapil) yang tersedia di Gedung Parlemen Senayan, pada Pemilu 2019 mendatang.

Kesehariannya lebih banyak dihabiskan di bidang advokasi, khususnya membela perkara-perkara yang berkaitan dengan rakyat kecil, di pengadilan.

Beberapa kasus berhasil dimenangkan, meskipun yang dihadapi adalah kalangan pemodal, paling sering dalam kasus penyerobotan lahan petani kecil.

Etal juga matang di bidang organisasi, utamanya yang berkaitan dengan lingkungan hidup, baik di internal kampus maupun di luar.

Dia pernah menjadi bagian dari Agra, LBH Sulteng, Walhi dan terakhir menjabat sebagai Direktur Jatam Sulteng.

Etal lahir di Lonu, 4 Agustus 1984 silam. Dia mengenyam pendidikan SD dan SMP di Dondo, Kabupaten Tolitoli.

Dia sendiri merupakan putra asli Tolitoli-Buol, dari keluarga besar Douw dan Timumun. (RIFAY)