DONGGALA – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Donggala nomor urut 5, Moh Yasin-Syafiah Basir, menyoroti pentingnya sektor pertanian sebagai sumber utama perekonomian masyarakat Kabupaten Donggala
Hal ini dikemukakan dalam debat paslon bupati dan wakil bupati Donggala, Kamis (07/11).
Saat ini, kata dia, sekitar 80% masyarakat Kabupaten Donggala bergantung pada sektor pertanian, yang menjadikannya sebagai fokus utama dalam kebijakan strategis pemerintahan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten.
Moh Yasin menekankan bahwa pengembangan sektor pertanian tidak dapat dilakukan secara tradisional semata.
Untuk itu, ia mendorong peningkatan kapasitas petani dalam mengelola potensi yang ada, agar mereka dapat bertahan dan berkembang di tengah tantangan iklim yang ekstrem.
“Saat ini, kita telah menghadapi musim panas berkepanjangan yang menyebabkan banyak petani khawatir untuk menanam, karena tanah mereka kering. Padahal, dengan teknologi yang ada, petani seharusnya dapat bertahan dan mengelola pertanian mereka meski dalam kondisi cuaca yang sulit,” ujar Yasin.
Yasin juga menanggapi masalah fluktuasi harga hasil pertanian. Ia mengatakan bahwa tingginya produktivitas petani sering kali menyebabkan anjloknya harga di pasaran, sehingga berdampak buruk pada kesejahteraan petani.
Untuk itu, ia mengusulkan perlunya pembentukan industri pengolahan hasil pertanian yang dapat menambah nilai produk dan menjaga kestabilan harga.
“Kita membutuhkan industri yang dapat mengolah hasil pertanian kita, agar tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah yang harganya mudah turun. Dengan adanya fasilitas penyimpanan dan industri pengolahan, produk pertanian kita bisa keluar dalam bentuk setengah jadi atau jadi, yang tentunya meningkatkan nilai tambah dan daya saing di pasar,” tambah Yasin.
Menurut Yasin, jika kebijakan ini diterapkan dengan baik, maka petani di Kabupaten Donggala akan tetap sejahtera dengan produktivitas tinggi dan harga komoditas yang stabil, tanpa dipengaruhi oleh fluktuasi pasar yang merugikan mereka. *