PALU – Salah satu pendiri Koperasi Mahasiswa (Kopma) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Muhammad Sandiri La’anto alias Memet, menguraikan sejarah berdinya Kopma pada momen peringat milad ke-30 yang dilaksanakan di Wisma Pemkab Donggala, Ahad (03/07) tadi malam.

Memet mengatakan, awalnya Kopma Al-Iqtishad UIN Datokarama Palu yang ada saat ini, masih dalam naungan IAIN Alauddin Makassar, tahun 90-an,

Kata dia, di awal berdirinya, Kopma bertujuan untuk membantu mahasiswa yang dalam kesulitan, serta mengembangkan Kopma menjadi salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bernilai ekonomi, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat ketika itu.

“Jumlah anggota Kopma ketika itu 500 orang. Yang pertama kali kita lakukan adalah mendirikan toko ATK dan fotocopy center. Itu juga tidak mudah untuk membeli mesin fotocopy. Setelah kami melakukan studi kelayakan, dengan keberanian untuk memompa semangat teman-teman anggota mahasiswa ketika itu, maka kita buktikan bahwa kita bisa dengan melakukan pembelian fotocopy,” tuturnya.

Ia berpesan kepada pengurus Kopma Al-Iqtishad UIN Datokarama Palu saat ini agar terus semangat, terus memberikan kontribusi yang terbaik bagi mahasiswa maupun kepada masyarakat sekitar.

“Saya berpesan kepada kita semua. Untuk melakukan sesuatu, kita harus berani dan menyatakan bahwa kita bisa melakukan hal itu. Jangan ragu dengan niat yang baik, itulah awal berdirinya Kopma ketika itu,” sambung Memet.

Menurutnya, untuk mengembangkan ekonomi, khususnya bagi pengembangan Kopma, tidak hanya dengan bermodalkan oleh teori yang dimiliki saja, melainkan memperluas cakrawala cara berpikir yang baik untuk suatu tujuan yang maju.

“Kreatifitas, loncatan spekulasi, kadang-kadang bisa melompati dari ekspektasi kita, jangan ragukan akan hal itu. Kalau ingin mau jadi pengusaha, jangan dulu membayangkan menjadi orang sukses tetapi manfaatkan potensi yang kita miliki untuk kita kembangkan, sehingga kita bisa menjadi pengusaha yang sukses nantinya,” sebutnya.

Untuk itu, di momen Milad Kopma Al-Iqtishad ke-40 tahun ini, dapat dijadikan sandaran dalam berusaha atau berdagang dengan menauladani Baginda Rasulullah SAW.

“Ilmu Rasulullah, 14 abad yang lalu dalam berdagang sangat luar biasa. Dalam berdagangnya Rasulullah, sudah ada yang namanya risiko, biaya, waktu, semuanya sudah dihitung. Itulah yang disebut dengan sudah mampu menghitung studi kelayakan,” tutup Direktur PT. CNE Mall Tatura Palu itu.

Peringatan Milad ke-30 Kopma Al-Iqtishad UIN Datokarama Palu itu ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dimulai pendiri Kopma. Kegiatan dihadiri mantan Ketua dan Pengurus Kopma angkatan tahun 90-an, Abdul Wahab, mantan Ketua dan Pengurus Kopma tahun 2000-an, Ketua Kopma Al-Iqtishad serta pengurus Kopma Al-Iqtishad UIN Datokarama Palu saat ini.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay