PALU – Walaupun dalam kondisi sakit, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Muhammad Wahyuddin ST, tetap memimpin jalannya upacara detik-detik proklamasi HUT ke-77 RI di halaman DPW PKS Sulteng, Rabu (17/08).
Sebelum upacara, beredar kabar bahwa karena kondisi ketua DPW PKS yang sedang sakit, sehingga upacara detik-detik proklamasi akan dipimpin Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sulteng, Ustad Drs H Mahmud Yunus Rahman.
Namun beberapa menit sebelum digelar upacara, Ustad Wahyu sapaan akrab Ketua DPW PKS Sulteng, dengan tergopoh-gopoh datang dan menyatakan siap untuk memimpin upacara.
“Bismillah saya siap pimpin upacara. Ayo mulai,” katanya.
Sebelum memimpin upacara, ia mengaku temperatur atau suhu badannya mencapai 38 derajat. Seluruh persendiannya juga terasa sakit. Bahkan saat memimpin upacara, Ustadz Wahyu harus berpegangan di tiang microphone.
Namun demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap memimpin upacara dengan khidmat hingga selesai.
Bahkan saat membacakan amanat Presiden PKS, Ahmad Syaikhu nada suaranya tetap tegas. Selesai upacara pun, Ustad Wahyu tetap melayani sesi foto bersama dengan seluruh peserta upacara.
“Tampaknya beliau (Ustad Wahyu) kelelahan, karena malam Jum’at beliau ada agenda dakwah sampai pukul 23.00. Siangnya, beliau menyetir mobil ke Ampana karena ada duka keluarganya dan hanya sehari di Ampana langsung pulang ke Palu. Tiba di Palu malamnya, belum langsung istirahat karena ada lagi agenda dakwah, sampai jelang dinihari baru istirahat,” kata salah seorang sumber di jajaran DPW PKS.
Upacara detik-detik proklamasi di halaman DPW PKS Sulteng dilaksanakan secara sederhana namun penuh khidmat.
Upacara dimulai pukul 08.00 dan berlangsung sekitar 70 menit, dengan agenda utama pembacaan tilawah Al-Qur’an, pembacaan teks proklamasi, pengibaran bendera dan pembacaan amanat Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.
Hadir dalam upacara, seluruh jajaran Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Sulteng, yakni Dewan Syariah Wilayah, Majelis Pertimbangan Wilayah dan Dewan Pengurus Wilaya. Termasuk jajaran kaderisasi.
Juga hadir relawan, barisan kepanduan dan Santika serta pengurus dari DPC-DPC di wilayah Kota Palu.
HUT ke-77 RI secara nasional mengusung tema “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” dan secara khusus PKS mengusung tema “Patriot Pelayan Rakyat”.
Dalam amanat Presiden PKS yang dibacakan Ustad Wahyu, dijelaskan bahwa Tema tersebut diangkat karena sejalan dengan nilai-nilai partai PKS, yakni partai bercirikan akhlak mulia, inovatif, patriotik, dan pelayanan.
“Akhlak mulia dan pelayanan merupakan karakter yang dibutuhkan dalam interaksi sesama manusia. Inovatif menjadi prasyarat kemajuan bangsa, sementara sikap patriotik menunjukkan kesiapan untuk berjuang dan berkorban demi tujuan luhur,” demikian amanat Presiden PKS, H Ahmad Syaikhu yang disampaikan oleh Inspektur Upacara, Muhammad Wahyuddin.
Lanjutnya, peringatan HUT RI perlu dimaknai sebagai momentum penting mengevaluasi perjalanan bangsa dan memproyeksikan langkah-langkah perbaikan ke depan.
“Mari kita menjadi patriot masa kini dengan memberikan karya nyata di berbagai bidang keahlian masing-masing,” ujarnya.
Selain itu Ustadz Wahyu, juga mengajak untuk mendoakan serta mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang dalam Kemerdekaan Indonesia.
“Para perintis kemerdekaan Republik Indonesia telah membuktikan segala bentuk pengorbanan: harta, tenaga, keahlian, bahkan jiwa mereka. Banyak Pahlawan yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Tetapi, lebih banyak lagi Pahlawan yang tidak dikenal dan tidak diketahui di mana makamnya,” kata dia.
Menurutnya, apa yang dilakukan dan korbankan saat ini tentu belum sebanding dengan pengorbanan para pahlawan kusuma bangsa.
“Untuk itu, marilah kita doakan para pahlawan, baik yang dikenal maupun tidak dikenal, termasuk para Perintis Partai Keadilan Sejahtera (guru dan sahabat) yang telah mendahului kita. Semoga Allah menerima segala pengorbanan mereka,” pungkas Ustad Wahyu. *