PALU – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerja sama dengan pemerintah daerah di Sulteng telah membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dalam rangka mempercepat digitalisasi daerah dan penerapan Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP).
Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk membentuk TP2DD di seluruh wilayah di nusantara pada tahun 2021.
Menurut Kepala KPw BI Sulteng, Muh Abdul Majid Ikram, saat ini sudah terbentuk tiga TP2DD tingkat kabupaten, yaitu Sigi, Donggala, dan Buol.
“Sedangkan untuk kabupaten/kota lainnya masih dalam proses,” katanya saat konferensi pers di Kantor BI Sulteng, di Palu, Senin (26/04).
Ia menuturkan kemajuan digitalisasi daerah tersebut, salah satunya dilihat dari jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS.
Per 9 April 2021 jumlah merchant QRIS di Sulawesi Tengah sudah mencapai 30.705, meningkat sebanyak 3.570 merchant dibandingkan posisi akhir tahun 2020 yang berjumlah 27.135.
“Secara klasifikasi jenis usaha, total usaha mikro yang sudah menggunakan QRIS mencapai 15.130 merchant atau hampir setengah dari total keseluruhan,” ujarnya.
Secara spasial, lanjut dia, perkembangan merchant QRIS masih didominasi di Kota Palu, yakni sekitar 17.077 merchant atau setara 55,62% dari total keseluruhan di Sulawesi Tengah.
“Jika dilihat dari laju pertumbuhan secara year-to-date, Kabupaten Morowali Utara menjadi yang tertinggi, diikuti Kota Palu dan Kabupaten Banggai masing-masing sebesar 23,89 persen, 15,08 persen dan 12,22 persen,” tutupnya. (RIFAY)