Meraih Ketenangan Batin

oleh -
Ilustrasi. (Youtube/Islam Populer)

Dunia yang kini dipenuhi konflik ini, stres dan shalat sepertinya sudah saling menyatu. Keduanya berubungan. Stres merupakan perasaan tekanan psikologis yang diakibatkan oleh berbagai hal, sementara shalat bisa jadi obatnya. 

Rasa stres yang tinggi dan dibiarkan tanpa adanya penanganan serius akan bisa berubah status menjadi gila. Stres menjadi awal bagi gangguan psikologi yang lebih parah.

Mengapa orang bisa stres? Penyebab utamanya biasanya adalah karena seorang tidak memiliki keyakinan terhadap Zat yang Maha Kuasa.

Seorang muslim yang stres biasanya disebabkan karena orang tersebut tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah dan agamanya. Hal ini menyebabkan seseorang menjadi galau dan akhirnya mengalami tekanan batin dan mental.

Lalu apa hubungannya stres dan shalat? Shalat bisa menjadi obat stres, dan orang yang melalaikan shalat akan rentan mengalami stres.

Bila anda sudah cukup rutin menjalankan shalat namun tetap juga mengalami stres, maka barangkali ibadah shalat anda masih kurang, baik dari segi kualitas dan kuantitas.

Melalui kualitas dan kuantitas shalat yang baik, ketenangan akan dicapai dan stres perlahan-lahan akan mampu diatasi.

Di dalam Al Quran disebutkan bahwa tidak akan dicapai suatu ketenangan batin kecuali hanya dengan mengingat Allah. Maka shalat merupakan saat kita berhadapan dengan Allah.

Orang yang mampu khusyuk dalam shalatnya akan mampu mendapatkan ketenangan batin, terhindar dari berbagai penyakit psikologi seperti stres.

Orang yang mudah stres biasanya adalah orang yang tidak mempunyai keyakinan yang kuat terhadap Allah dan ajaran agamanya.

Maka tak perlu repot mencari psikiater terkenal untuk menyembuhkan penyakit stres yang dialami seseorang, cukup dengan melakukan terapi shalat secara kontinyu, stres dan tekanan mental lainnya akan bisa diatasi secara perlahan-lahan. Amalan lainnya yang juga bisa membantu penyakit stres diantaranya adalah memperbanyak zikir, tilawah Al Quran, qiyamullail, puasa dan lain sebagainya.

Stres dan shalat juga memiliki korelasi sebab akibat. Orang yang rajin shalat akan memiliki risiko yang lebih sedikit mengalami stres dibandingkan dengan mereka yang tidak shalat.

Demikian pula orang yang tidak shalat, akan sangat mudah mengalami kegalauan hati, keresahan hidup dan stres yang bisa menyerang psikologinya. Bila anda hari ini termasuk pada orang Islam yang tidak mau shalat, maka bersiaplah mengalami stres dalam hidup.

Stres tidak hanya akan berupa gangguan psikologi mirip orang gila, namun keresahan hati, kegalauan dan ketidak tentraman hidup akan bisa dirasakan oleh mereka yang tidak shalat. Shalat menjadi pembeda antara seorang muslim dengan yang bukan muslim. Ummat Islam memiliki pengobatan psikologi yang sangat mujarab, yakni shalat.

Shalat tak hanya mampu menjadi obat penyakit stres, namun juga memiliki khasiat mengobati berbagai penyakit lainnya seperti penyakit diabetes, darah tinggi, serta berbagai penyakit perut berbahaya.

Shalat yang biasanya sangat efektif menyembuhkan aneka penyakit tersebut adalah shalat di malam hari atau yang biasa diistilahkan dengan qiyamullail. Bangun di malam hari untuk menjalankan berbagai rutinitas ibadah, termasuk di dalamnya ibadah shalat.

Stres dan shalat menjadi dua hal yang saling berhubungan. Bila Anda termasuk orang yang mudah stres dalam hidup, maka jadilah orang yang selalu memperbaiki kualitas shalat, baik dari segi jumlah maupun kekhusuyukan. Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)