SIGI – Pemandangan yang berbeda mewarnai perayaan Hari Kemerdekaan RI tahun 2024 di Desa Lewara, Kecamatan Marawola Barat, Kabupaten Sigi. Pada Sabtu (17/08), bendera merah putih sepanjang 104 meter membentang megah di punggung Bukit Lewara, memeriahkan HUT RI ke-79 di desa terpencil tersebut.
Pembentangan bendera ini merupakan hasil dari kerja keras para guru dan siswa SMP Satap Negeri 23 Sigi Desa Lewara. Ketua panitia, Sarfan Salim, mengungkapkan bahwa rencana ini sudah dipikirkan sejak Juli dan disepakati untuk dilaksanakan pada Agustus.
“Awalnya, rencana ini hanya dibicarakan di antara beberapa teman saja dan akan dilakukan secara kejutan di hadapan warga. Namun, karena membutuhkan tim dan banyak orang, kami pun melibatkan siswa serta semua guru di SMP Satap Negeri 23 Sigi,” jelasnya.
Sarfan menambahkan bahwa sebagian besar warga, termasuk Kepala Desa Lewara, tidak mengetahui secara pasti rencana ini, bahkan panjang bendera pun dirahasiakan. Sarfan, yang juga merupakan guru P3K di Desa Lewara dan tinggal di Desa Sunju, mengatakan bahwa peringatan HUT RI ke-79 kali ini dibuat sedikit berbeda untuk membangkitkan semangat cinta tanah air, meskipun berada di wilayah terpencil.
“Semangat dan cinta tanah air inilah yang perlu kita kobarkan kepada masyarakat, agar mereka memahami perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari penjajah. Jadi, peringatan ini tidak hanya dengan upacara, tapi ada hal baru yang dapat menghibur masyarakat,” ujar Sarfan.
Pembuatan bendera merah putih tersebut dimulai pada 8 Agustus, dengan kain yang diperoleh dari sumbangan teman-teman guru serta pihak-pihak yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Alhamdulillah, jahitan bendera selesai sesuai rencana,” katanya.
Selain pembentangan bendera, pihak sekolah juga mengadakan sejumlah lomba yang diikuti oleh siswa dan masyarakat setempat di Desa Lewara, untuk lebih memeriahkan HUT RI ke-79.
Ketua BPD Lewara, Marten, menyambut baik inisiatif dari SMP Satap Negeri 23 Sigi. Ia mengaku terkejut saat melihat bendera merah putih yang panjang tersebut dibentangkan di puncak bukit setelah upacara selesai.
“Ini luar biasa, saya juga tidak tahu sebelumnya bahwa ada bendera sepanjang itu dipasang di bukit. Ini baru pertama kali terjadi di Desa Lewara, bahkan mungkin di Kabupaten Sigi,” kata Marten.
Sebagai perwakilan masyarakat, Marten menyatakan rasa terhibur dan bangganya atas kegiatan ini, yang menjadi pengalaman pertama di Desa Lewara.
Reporter: Hady/Editor: Nanang
