MOROWALI – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Morowali telah melakukan pertemuan dengan pihak PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), membahas rencana kegiatan dialog lintas agama dan lintas kurukunan.
Ketua MUI Kabupaten Morowali, H Mauluddin, M.Fil.I, kepada Media Alkhairaat, Senin (21/10), mengatakan, dialog lintas agama tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
“Dialog ini penting dilakukan karena di Bahodopi, khususnya dalam Kawasan IMIP itu semua suku dan agama ada. Dengan dialog ini diharapkan dapat memelihara kerukunan antar umat beragama, khususnya menjelang pilkada,” jelasnya.
Kata dia, dialog ini sendiri akan dilaksanakan dalam rangka menyongsong Pilkada serentak yang akan berlangsung tanggal 27 November 2024 mendatang.
“Output dari kegiatan ini adalah, nantinya semua tokoh agama, semua tokoh kerukunan akan melakukan deklarasi damai. Sehingga Pilkada bisa berjalan damai, aman, jujur, dan adil bisa terwujud. Itu yang diharapkan,” katanya.
Kata dia, Morowali sendiri adalah wilayah vital bagi dunia internasional. Ketika ada sedikit saja riak-riak yang terjadi, maka bisa mendunia.
Untuk itu, kata dia, yang dilakukan oleh MUI dan FKUB terhadap semua organisasi keagamaan adalah memberikan pemahaman bahwa Morowali ibarat rumah besar yang harus dijaga dan dipelihara dari hal-hal yang bisa merusak.
“Sehingga rumah kita tetap nyaman, karena kita yakin bahwa di Morowali ini ada hak hidup orang banyak,” tambahnya.
Sejauh ini, lanjut dia, nuansa kerukunan di dalam kawasan sudah terjaga dan terbina dengan baik.
“Cuma memang karena Morowali ini ibarat gula yang banyak dikerumuni berbagai macam orang. Kadang orang yang baru masuk dan belum memahami, itu yang menimbulkan sedikit riak-riak di dalam. Tapi dengan gerak cepat yang biasa kami lakukan, Alhamdulillah bisa terantisipasi,” pungkasnya.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) PT IMIP, Djoko Suprapto, mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan dialog tersebut.
Menurut Djoko, dialog kerukunan lintas agama itu penting dilakukan, mengingat dalam Kawasan IMIP sendiri terdapat puluhan ribu orang dari latar belakang agama dan suku yang berbeda-beda.
“Pada intinya dialog ini untuk saling mengingatkan bahwa semua umat beragama ini bersaudara, boleh beda pendapat tetapi persaudaraan tetap harus dijaga,” ujar Manager General Affair PT IMIP ini.
Ia berharap, situasi tetap berjalan kondusif, aman dan jauh dari hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan, khususnya menjelang Pilkada nanti.
“Sehingga yang bekerja bisa tenang bekerja, yang berusaha juga usahanya berjalan lancar, dari unsur pemerintahan juga demikian. Semua bisa merasa nyaman dan hidup rukun,” katanya. (RIFAY)