MAKASSAR – Untuk meningkatkan kapasitas menuju status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), Rektor Universitas Tadulako (Untad) Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT., IPU., ASEAN Eng beserta jajaran pejabat terkait, mengunjungi Universitas Hasanuddin (Unhas), Senin (10/2).
Rombongan Rektor Untad disambut oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc beserta jajaran pimpinan universitas di lantai VIII Gedung Rektorat Unhas.
Pada pertemuan tersebut, kedua universitas sepakat untuk memperkuat kerja sama yang telah terjalin sebelumnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi lebih proaktif, memberikan manfaat nyata bagi kedua lembaga, serta memperluas ruang lingkup kerja sama di berbagai bidang strategis untuk meningkatkan daya saing di tingkat nasional dan internasional.
Rektor Untad, menyampaikan harapan besar terhadap kerjasama ini, terutama dalam meningkatkan kualitas akademik dan kelembagaan di Untad.
“Kerjasama dengan Unhas sangat penting, terutama dalam pengembangan kualitas universitas. Unhas telah terbukti berhasil dalam berbagai bidang, termasuk meraih akreditasi internasional dan banyak kemajuan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ungkap Prof. Amar.
Prof. Amar mengatakan, pentingnya kerjasama ini juga berkaitan dengan persiapan Untad yang tengah berupaya menuju status PTNBH. Unhas, sebagai PTNBH pertama di Indonesia Timur, menjadi mitra strategis yang sangat berharga.
“Kami banyak belajar dari pengalaman Unhas dalam mengelola institusi dengan status PTNBH,” ujarnya.
Selain itu, kerjasama ini juga mencakup pengelolaan aset dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan bersama untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional kedua universitas.
Sebagai langkah lanjut, kedua universitas menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), sebagai komitmen untuk mempererat sinergi dalam peningkatan mutu akademik dan pengelolaan sumber daya.
“Kunjungan ini kami harapkan akan semakin mempererat hubungan antara Unhas dan Untad serta menjadi model bagi perguruan tinggi lainnya dalam upaya memperoleh status PTNBH, sekaligus memperkuat pengembangan pendidikan tinggi di wilayah Indonesia Timur,” tandas Prof. Amar. */Yamin