Menuju Peringatan 20 Tahun Deklarasi Malino, LPMS Gelar Malino Reborn

oleh -
Suasana Kegiatan Malino Reborn di Gedung PGRI Poso, Ahad (28/11) (FOTO : IST)

POSO – Lembaga Penguatan Masyarakat Sipil (LPMS) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah menggelar kegiatan Malino Reborn dengan tema “Menuju peringatan 20 tahun deklarasi Malino”.

Kegiatan yang dipusatkan di Gedung PGRI Poso Kota, Ahad (28/11), melibatkan 100 peserta yang didominasi oleh para kaum muda perwakilan dari para pelajar dan mahasiswa di Poso.

Direktur LPMS Kabupaten Poso, Endriati Nur dalam sambutannya mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya mempromosikan perdamaian dan toleransi di kalangan generasi muda, meningkatkan resiliensi anak muda Poso dari pengaruh jaringan dari aktor-aktor terorisme, serta membawa spirit deklarasi Malino dikalangan anak muda di Poso.

Menurutnya, untuk mewujudkan serta memaksimalkan Malino Reborn tersebut, sangat dibutuhkan komitmen dan dukungan dari berbagai pihak, khususnya masyarakat Poso sangat dibutuhkan dalam membangun keamanan dan kedamaian di Bumi Sintuwu Maroso Poso.

BACA JUGA :  SSFC Ampana Gelar Anniversary dan Forum SSFC Sulawesi ke-14

“Sejak deklarasi Malino ditandatangani pada 20 Desember 2001 silam dan sampai pada saat ini, atau menuju 20 tahun, proses pemulihan dan pembangunan perdamaian terus dilakukan oleh berbagai pihak , seperti mendirikan sekolah-sekolah perdamaian, serta upaya-upaya lainnya,”ungkap Endriati Nur.

Sementara itu, Wakil Bupati Poso, M.Yasin Mangun usai membuka kegiatan tersebut berharap acara peringatan menuju 20 tahun deklarasi Malino bisa menjadi momentum untuk menjaga kaum milenial di Poso, agar tidak resisten terhadap tindakan terorisme dan anarkisme melalui serangkaian materi yang bawakan oleh sejumlah narasumber dengan berbagai tema menarik seputar perdamaian, termasuk sejarah penting munculnya deklarasi Malino.

BACA JUGA :  Lahan BTT di Poso untuk Investasi Pengembangan Industri Sapi Perah Terintegrasi

Wabup berharap, dengan kegiatan tersebut para anak muda Poso mampu menangkap benang merah permasalahan konflik sosial yang pernah terjadi pada tahun 2000 silam, dan hanya merugikan kedua belah pihak dan butuh satu dekade untuk kembali menikmati kedamaian seperti yang sekarang.

“Dalam kesempatan ini saya berharap kepada para anak muda Poso memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan, agar memahami pentingnya keamanan dan kedamaian yang harus terus dijaga untuk membangun Poso yang jauh lebih maju dan sejahtera,”harap Wabup Yasin.

Selain menghadirkan ratusan peserta dari, kegiatan Malino Reborn yang diselingi dengan talk show tersebut juga mengahadirkan para Narasumber yang sekaligus para Deklarator Malino, seperti ibu Ruwaidah Untingo, Pdt Damanik, serta beberapa tokoh penting lainnya.

BACA JUGA :  Pakar Hukum Tata Negara Ajak Kaum Muda Lawan Stagnasi Pemikiran

Reporter : Mansur
Editor : Yamin