PALU – Netizen di Indonesia perlu diberi edukasi agar tidak menjadi korban penipuan di internet.

Hal ini dilakukan seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, di mana tindakan kejahatan di dunia internet pun tumbuh.

Seperti sebelum-sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali menggelar webinar dengan tema “Stop Penipuan di Internet” pada Sabtu, 13 Mei 2023.

Salah satu pembicara dalam kegiatan ini,
Erfan Hasmin, kepada media ini mengatakan, masyarakat pengguna internet harus selalu mawas diri dalam bermedia sosial.

Sebab kata dia, penipuan yang paling masif terjadi ada di platform media sosial.

“Media sosial itu sebenarnya hanya sarana untuk bersosialisasi dan berpromosi. Kalau mau melakukan transaksi jual beli, lebih baik menggunakan market place,” kata Erfan.

Dosen, sekaligus kepala unit ICT di Universitas DIPA Makassar ini mengatakan, Facebook, meskipun menyediakan layanan jual beli, namun selalu menyarankan untuk melakukan transaksi Cash on Delivery (CoD).

“Kalau di market place kan ada pihak ketiga yang mengatur sistem transaksi. Jadi aman. Kalau di media sosial, apalagi penjual meminta calon pembelinya melakukan transfer rekening, itu hati-hati,” tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, para netizen harus mengetahui betul bagaimana tata cara berbelanja yang benar, supaya terhindar dari penipuan di internet.

“Kalau ada barang dengan harga termurah, hati-hati. Apalagi mereka meminta transaksi langsung melalui rekening penjual. Mending jangan dilakukan,” katanya.

Erfan akan membagi banyak tips terkait dunia internet dalam webinar nanti. Dan selain dia, pembicara lainnya juga akan membahas hal-hal penting terkait literasi digital.

I Gede Putu Krisna Juliharta, S.T.,M.T, akan membahas tentang Budaya Digital. Ia akan memaparkan bagaimana kita mencermati praktik scamming di dunia online, mengenali dan memahami apa itu scamming, dan bagaimana terhindar dari penipuan scamming.

Sementara itu, pembicara lainnya, Chika Audhika, S.I.A, C,PS, profesional publik speaker dan host ini akan membahas Budaya Digital.

Ia akan membahas topik terkait bagaimana melindungi diri, dengan cara memahami fitur-fitur digital untuk menjaga keamanan dalam setiap aktivitas di internet.

Webinar ini akan dipandu oleh Ririn Purnama, bersifat gratis dan terbuka untuk siapa saja yang ingin mengikuti kegiatan yang akan menambah pengetahuan ini.

Calon peserta cukup meng-klik link ini: https://s.id/registrasikabtolitoli_1305 dan akan terhubung dengan form registrasi untuk mendapatkan token beserta link zoom yang akan menghubungkan mereka dengan ruang seminar.

Peserta yang beruntung, akan mendapatkan hadiah menarik berupa dompet digital. Semua peserta akan mendapatkan E-sertifikat.

Khusus bagi mereka yang baru dalam mengikuti kegiatan seperti ini, tentu akan menjadi pengalaman berkesan bagaimana belajar, menambah pengetahuan tentang Literasi Digital.

Makanya, bagi anda yang belum pernah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Kemenkominfo, ini adalah kesempatan yang baik untuk anda.

Untuk diketahui pada 2023 ini, Kominfo memfokuskan kegiatan Literasi Digital di wilayah Sulawesi dan sekitarnya.

Sejak Februari tahun ini, pihak penyelenggara sedikitnya telah melaksanakan 18 kegiatan serupa dan memfokuskan kegiatan di beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah. Dan kali ini, penyelenggara menyasar komunitas-komunitas di Sulteng.

Sejak 2021, Kominfo telah melaksanakan kegiatan Literasi Digital kepada 14.641.097 orang. Pada tahun 2022 juga menargetkan 5.500.000 orang.

Kominfo menargetkan kegiatan ini bisa menyasar 50 juta orang penduduk Indonesia pada tahun 2024.

Karena itu, dibutuhkan penyelenggaraan Kegiatan literasi digital yang massif di seluruh wilayah Indonesia.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait Literasi Digital dalam bentuk Seminar dan Diskusi secara online dengan target penduduk di wilayah tersebut, khususnya di segmen Komunitas.*