Beragam respon positif dan dukungan pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke-VI di Wilayah adat Tabi, Kabupaten Jayapura, Papua.

Hal itu terlihat dengan berdatangannya komunitas adat anggota AMAN dari berbagai daerah. Bahkan dihadiri juga peserta dari luar negeri.

Salah satu aktivis HAM Sulawesi Tengah, Noval A Saputra yang turut menghadiri kegiatan Akbar itu mengatakan, saat ini ribuan peserta pejuang hak masyarakat adat berpartisipasi untuk melahirkan resolusi bagi perjuangan hak-hak masyarakat adat dalam kongres kali ini.

“Masyarakat adat makin tersingkir atas gempuran kuasa modal yang masif melakukan akumulasi primitif pada wilayah-wilayah adat, ungkapnya yang juga perwakilan komunitas Kayumalue Pajeko, dalam keterangan tertulis diterima MAL Online, Senin (24/10) malam.

Belum lagi, kata dia, masyarakat adat sering menjadi korban intimidasi maupun kriminalisasi oleh aparat penegak hukum, ketika mempertahankan wilayah adatnya atas eksploitasi korporasi skala besar.

Misalnya ekstraktif Pertambangan atau Perkebunan sawit. Sehingganya melalui Kongres Masyarakat Adat Nusantara, diharapkan mampu membangkitkan dan memperkuat gerakan sosial masyarakat adat dalam memperjuangkan hak-haknya.

Diketahui, Kongres Masyarakat Adat Nusantara kali ini mengangkat tema” Bersatu Pulihkan Kedaulatan Masyarakat Adat untuk Menjaga Identitas Kebangsaan Indonesia yang Beragam dan Tangguh Menghadapi Krisis”.

Dijadwalkan kegiatan berlangsung dari mulai pembukaan 24 sampai 30 Oktober mendatang. Diperkirakan ada sekitar 3.000 peserta masyarakat adat yang hadir.