Mengenal Sang Pemilik ‘Arjuna’, Pernah Jadi Sopir Rental Kini Seorang Juragan Sapi

oleh -
Syamsudin peternak sapi yang sukses, yang berada di jln Bente, Kelurahan Tatanga kecamatan Tavanjuka, Kota Palu. (FOTO: MAL Online/IRMA)

PALU – Presiden RI, Joko Widodo, akan berqurban sapi di Sulawesi Tengah, tepatnya di Desa Pakuli Kabupaten Sigi. Sapi qurban yang diberi nama Arjuna oleh pemilik awalnya, Syamsudin, berjenis limosin lokal, hampir berbobot 1 ton.

Kali ini kita tidak membahas si Arjuna, melainkan sang penjual sapi, Syamsudin (58). Bapak lima orang anak, yang sebelumnya bekerja selama enam tahun pada rental mobil.

Menjadi sopir rental, sebenarnya, pekerjaannya cukup menghasilkan, Namun ia selalu merasa tak puas dengan hidupnya yang monoton. Dia bosan dan merindukan kebebasan di luar pekerjaan sebagai sopir rental mobil.

Suatu pagi, ketika ia sedang mengantar mobil ke sebuah kampung di daerah pedesaan, ia melihat keindahan pemandangan hijau yang menghiasi sepanjang jalan yang dilewati. Saat itu, ia merasa seakan-akan dunia ini miliknya. Ia mulai berpikir bahwa hidup ini bukan hanya tentang bekerja, mencari uang dan hidup dalam rutinitas yang sama setiap hari.

Malam harinya, Syamsudin memutuskan untuk melakukan perubahan besar dalam hidupnya. Ia memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan memilih beralih profesi menjadi seorang peternak sapi.

Meskipun awalnya banyak orang yang meragukan keputusannya, Syamsudin tuntas dengan tekadnya untuk menjadi peternak sapi yang sukses. Ia pun bertekad untuk mengabdikan hidupnya untuk mensejahterakan keluarganya dari hasil berternak sapi.

BACA JUGA :  Khutbah Jumat Pertama Rasulullah setelah Hijrah ke Madinah

“Awalnya pekerjaan saya hanya ba rental mobil. Capek dan bosan saya dengan kerjaanku sebagai rental mobil. Waktu itu saya berpikir beberapa hari apa yang bagus saya kerjakan. Akhirnya saya tertarik jadi perternak sapi,” ujar Syamsudin kepada media ini di kediamannya, di Jalan Bente Kelurahan Tatanga, Kecamatan Tavanjuka, Rabu (7/6).

Dalam profesinya yang baru Syamsudin mendapat banyak pengalaman baru. Ia belajar cara mengelola dana dan bagaimana membangun kerja sama yang baik dengan para petani lokal.

Selain itu, ia juga belajar cara membersihkan kandang, mendapatkan rumput yang segar, memberi makan sapi dan merawat sapinya secara benar.

Dalam waktu yang singkat, peternakan sapi Syamsudin tumbuh pesat dan menjadi salah satu dari peternakan sapi terbaik di Kelurahan Tatanga Kota Palu.

BACA JUGA :  DPRD: Jalan Pedang Pengabdian

Syamsudin merasa sangat bahagia dan memiliki kepuasan yang tidak pernah ia rasakan ketika bekerja sebelumnya sebagai sopir dan sekaligus owner rental mobil. Dengan memilih profesi sebagai peternak sapi, ia merasa mampu mencapai cita-citanya dan membawa manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

” Awalnya sapi saya cuma empat ekor saja, tetangga dan beberapa kerabat mencibir saya mengatakan sedangkan satu ekor saja tidak bisa dia urus apalagi 4 ekor ini,saya merasa tertantang dengan perkataan itu, besoknya saya beli lagi 6 ekor sapi, sehingga total sapi ternak mencapai 10 ekor dan berkembang setiap tahun hingga sampai saat ini mencapai 60 ekor.

“Alhamdulillah dari hasil ternak sapi ini istri saya sudah memberikan lima orang anak. Dua yang sudah sarjana, tiga orang yang masih duduk di bangku sekolah. Selain itu saya juga sudah memiliki tiga unit kendaraan roda empat yang membantu saya setiap harinya mengurus sapi-sapi mencarikan rumput-rumput segar berkeliling hingga di Kabupaten Sigi,” ujar Syamsudin sambil tersenyum.

BACA JUGA :  Menata Hati

Sapi milik Syamsudin terawat dengan baik, dengan ketekunan dan keuletan, sapinya sampai terkenal kemana-mana.

Untuk mengurusi sapinya ia dibantu anak sulungnya dan beberapa orang karyawannya. Dengan ketekunan dan keuletannya, sapinya menjadi sapi kualitas terbaik, dan terkenal kemana-mana. Bahkan untuk kali keduanya, sapinya dibeli oleh Presiden RI Joko Widodo, untuk dijadikan hewan qurban di hari hari Idul Adha untuk wilayah Sulawesi Tengah.

” Sapi ternak saya bobotnya lumayan besar ada yang 400 kg,600 kg hingga 945 Kg ini. Harganya mulai 15 juta, 70 juta hingga 110 juta. Kalau Pak Presiden punya sapi itu bobotnya 945 kg dengan harga 110 juta,” ungkap Syamsudin terlihat sedikit bangga.

Kini Syamsudin merasa senang karena ia telah berhasil menemukan kebahagiaannya dan terus bekerja keras untuk mengembangkan peternakan sapinya. Ia berhasil membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, seseorang dapat meraih impian dan membuat perbedaan yang besar di dunia ini.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG