MUNGKIN ada yang sudah mendengar informasi situs Makam Raja Tombolotutu terletak di Desa Toribulu, Dusun IV Padang, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Mautong. Bahkan tahu jarak tempuh dari arah Kota Palu ke makam ini sekitar 112 killo meter. Tapi bagaimanakah sebenarnya wujud makam ini?
MAL Online mencoba menggali informasi letak makam Raja Tombolotutu atau Pua Datu Pamusu, Kamis lalu.
Dari arah jalur Trans Sulawesi sampai desa Toribulu, belok ke kiri kurang lebih 2 kilo meter masuk Dusun Padang, di sebelah kanan terlihat hanya ada sebuah papan plang bertuliskan Situs/BCB Makam Tombolotutu. Plang itug kini mulai terlihat buram diterpa cuaca.
Dari tulisan berada di plang untuk menuju lokasi makam masih sekitar 400 meter masuk ke dalam. Ketika mencoba menelusurinya sendiri, awak media ini tersesat, sebab ada beberapa cabang dari jalan tersebut.
Untuk mencapai makam ini, satu saja rahasianya, yaitu ajaklah warga desa setempat yang mengetahui persis letak lokasi makam.
Rupanya, menurut Man salah satu warga Desa Singura, tidak semua warga di sini mengetahui letak makam Raja Tombolotutu.
“Saya saja warga di sini belum pernah mengunjungi makam, jadi saya tidak tahu persis letaknya,” kata Man.
Bersyukur, saat media ini akan berkunjung, terdapat warga sekitar bernama Muaz berbaik hati mau mengantarkan ke lokasi makam. Muaz pun akhirnya menuntun awak Media sampai ke lokasi makam.
Lokasi makam Raja Tombolotutu terletak di tengah perkebunan coklat warga setempat. Kita akan melewati jalan di bawah rindangnya pohon-pohon coklat warga, ada banyak cabang jalan menuju lokasi makam.
Setelah sekitar 15 menit waktu tempuh, akhirnya sampai di lokasi makam. Di area lokasi makam terlihat ada sekitar tujuh makam. Tiga makam dipagari dan telah dipasangi tehel, sedangkan empat lainya hanya batu nisan dan gundukan tanah.
Makam Raja Tombolotutu tidak nampak istimewa, seperti pada halnya makam-makam raja lainya. Batu nisannya dibungkus dengan kain berwarna kuning dan tanda-tanda lainya untuk menandakan bahwa jasad berada dimakamkan tersebut adalah seorang raja.
Menurut Muaz, cerita orang tua dahulu, konon makam raja Tombolotutu ini sulit ditemukan. Dirinya tidak mengetahui persis awal ihwal keberadaan makam dan siapa orang lebih dulu menemukanya.
”Lokasi makam ini dahulunya hutan belantara. Ada sebuah pohon besar dekat makam. Seiring perkembangan zaman dan waktu telah berubah menjadi perkebunan coklat warga. Dulu makam yang ada hanya Raja Tombolotutu,” kata Muaz.
Muaz mengatakan di masa pemerintahan Syamsul Rizal Tombolotutu, makam istri dari Raja Tombolotutu sebelumnya berada di dekat sungai lalu dipindahkan dan dikubur berdampingan bersama suaminya.
Sedangkan kubur di sebelahnya kata Muaz, dirinya tidak mengetahui sama sekali, siapa nama penghuninya. Terlihat makam ketiganya dibuat biasa saja, sebagian batu nisan tidak dibuat tinggi dan tidak ada nama yang tertulis.
Muaz menambahkan, kondisi sekitar makam sudah terlihat bersih dari rumput liar. Sebab ada warga tinggal di sekitar area makam saban waktu membersihkan. Sebelumnya sering ditumbuhi rumput liar dan kurang terawat.
Muaz mengingatkan kembali janji dari Syamsul Rizal Tombolotutu, Bupati Parigi Mautong pada warga, ketika memindahkan makam dari istri Tombolotutu. Bupati berencana membuka akses jalan menuju lokasi makam, tapi sampai saa
t ini belum terealisasi.
Hal ini harap Muaz, untuk memudahkan warga atau pelayat datang berziarah ke makam. Tidak seperti sekarang ini, untuk menyelusuri jalan setapak, sampai ke lokasi makam, sangat sulit. Apalagi bagi orang baru pertama kali datang, kemungkinan akan tersesat sebab jalan bercabang.
Setelah cukup waktu serta berkirim doa di makam untuk Raja Tombolotutu, awak media inipun meninggalkan makam, kembali dituntun Muaz ke luar dari areal makam menuju jalan besar.
Semoga Bupati Parigi Mautong Syamsul Rizal Tombolotutu merealisasikan janjinya untuk membuka akses jalan menuju makam agar lebih banyak lagi warga bisa dapat berziarah sekedra mengirim doa untuk rajanya.
Raja Tombolotutu merupakan raja keempat Kerajaan Mautong berkuasa pada tahun 1877-1904 dimakamkan di desa Toribulu, Jalan Tolomatu ,dusun IV Padang, kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Mautong. (IKRAM)