Saat dunia menjadi gelap karena kezaliman terjadi dimana-mana. Di saat kehidupan masyarakat kembali ke zaman jahiliyyah yang kedua kalinya. Saat orang yang mengaku Muslim tidak lagi bangga dengan Islamnya sehingga tidak mengamalkan ajarannya. Saat orang-orang beramai-ramai mengejar dunia dan melupakan kehidupan akhiratnya,

Atau saat orang-orang tua tidak lagi ‘ngeri’ dengan peristiwa kematian yang segera menghadang, saat orang-orang muda menganggap usianya untuk foya-foya dan melakukan segala sesuatu yang menurut mereka itu enak, dan saat kita menyadari itu semua,

Maka kita sangat perlu untuk memperdalam agama yang haq ini, agama Islam. Karena kelalaian kita dalam memahami agama Islam ini, adalah sebab utama kemunduran umat Islam saat ini.

Jika kita menginginkan kebangkitan kembali agama Islam ini yang dapat memberi rahmat bagi seluruh alam, hal yang pertama mesti kita lakukan adalah memperdalam ilmu keislaman kita atau At-Tafaqquh Fid Diin.

Alloh SWT berfirman dalam Surat At-Taubah (9) ayat 122 “Dan tidak sepatutnya orang-orang Mu’min itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk Tafaquh Fi Diin (memperdalam agama) dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga diri.”

Ketika para sahabat begitu bersemangat untuk ikut serta dalam medan perang semata-mata demi meninggikan agama Allah yang haq karena betapa besarnya pahala yang akan didapat bagi orang yang berjihad di jalan Allah, mereka hampir melupakan aktifitas memperdalam ilmu agama.

Maka ayat ini turun untuk menjelaskan pentingnya memperdalam ilmu agama. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu ketika Allah SWT memperingatkan dengan keras orang-orang yang tidak ikut berperang, mereka berkata, “Tidak akan ada seorang pun dari kita yang tidak ikut dalam pasukan atau Sariyah (perang yang tidak diikuti oleh Rasulullah saw).”

Maka ketika Rasulullah saw datang ke Madinah beliau mengutus Sariyah kepada orang-orang kafir, berangkatlah kaum muslimin ke medan perang seluruhnya dan meninggalkan Rosululloh sawseorang diri di Madinah, maka turunlah ayat ini.

Ibnu Abbas berkata, “Ayat ini khusus berkenaan dengan perang Sariyyah, sedangkan ayat sebelumnya yang melarang seorang pun dari tidak ikut perang berkenaan apabila Rosululloh sawikut serta dalam perang (perang Ghozwah).”

Ayat ini termasuk hukum Jihad yang tidak wajib bagi kaum muslimin secara keseluruhan apabila Rasulullah sawt idak ikut serta dalam perang, yaitu pada saat beliau mengirim Sariyyah. Maka pada saat itu wajib bagi orang-orang beriman untuk menuntut ilmu dan memperdalam agama, karena Jihad memerlukan ilmu, dan karena menyebarkan Islam pada hakikatnya bergantung kepada penjelasan, dalil dan bukti,

Mak itulah  kalau orang yang berada dalam kesibukan berperang di jalan Allah -yang merupakan kesibukan paling mulia- diingatkan untuk tidak melupakan kegiatan menuntut ilmu agama, maka apalagi jika yang berada dalam kesibukan lainnya. Seperti kesibukan sekolah, kuliah, bekerja, berdagang, janganlah sampai melupakan kegiatan menuntut ilmu agama.

Tanpa memperdalam Ilmu Islam, mustahil orang akan dapat mengamalkan Islam dengan benar. Oleh sebab itu, Allah SWT hanya memberikan kebaikan kepada orang yang faham terhadap Islam.

“Dari Muawiyyah ra ia berkata, Aku mendengar Nabi saw bersabda: “Siapa yang Allah kehendaki kebaikan terhadapnya, maka Allah memahamkannya dalam agama.” (HR. Bukhari).  Demikianlah  semoga kita tak pernah patah semangat untuk tetap mendalami ajaran agama Islam. Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)