PALU – Menteri Agama, H. Lukman Hakim Saifudin, mengunjungi sejumlah titik yang terdampak bencana di Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Senin (19/11).
Menang mengaku kedatangannya itu, untuk melihat secara langsung bagaimana penyaluran dan pemanfaatan bantuan yang sepenuhnya berasal dari seluruh ASN Kemenag dari seluruh tanah air, yang dihimpun dari gerakan tali kasih para pegawai Kemenag.
“Alhamdulillah sekitar Rp14 miliar lebih, saya tadi sudah mendapatkan laporan dan saya sudah melihat langsung sejumlah rumah-rumah ibadah, termasuk juga madrasah-madrasah dan IAIN Palu dan Alhamdulillah secara bertahap bantuan itu kita bisa salurkan,”katanya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berujar, penyaluran dana itu akan diawasi oleh Satgas khusus yang dikepalai Prof. Oman Faturrahman yang didampingi Kepala Biro Kemenag. Yang akan secara terus menerus melakukan koordinasi dipengorganisasian, agar bantuan itu betul-betul bisa disalurkan dengan baik.
“Ini terus dilakukan pemantauan juga secara ketat oleh tim tanggap darurat, juga oleh Kepala Kanwil Sulteng dan sejumlah Kemenag kabupaten/kota yang terdampak bencana,”terangnya.
Dia menegaskan, bantuan itu bukan hanya untuk rehabilitasi fisik semata. Tetapi juga, untuk santunan kepada ASN atau keluarga ASN, serta siswa-siswi yang menjadi korban bencana.
Menag berjanji, tahun 2019 secara khusus Kemenag akan memprioritaskan pembangunan gedung-gedung rumah ibadah tempat pendidikan, kantor-kantor Kemenag dan sejumlah Kantor Urusan Agama, yang memang memerlukan renovasi bahkan relokasi ditempat lain.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, H. Rusman Langke menyampaikan, jumlah ASN Kemenag khususnya di Palu, Sigi dan Donggala sebanyak 1.460 orang. Tujuh diantaranya meninggal dunia dan 21 anggota keluarga termasuk suami, istri dan anak.
Kata Rusman, ketika terjadi gempa di Sulteng, khususnya di Kanwil fasilitas gedung masih ada beberapa bidang melakukan pelayanan di luar gedung menggunakan tenda, karena dalam keadaan retak yang perlu diperbaiki.
Khusus KUA, mengalami kerusakan ringan, sedang dan berat. Yang paling parah bangunan KUA Tanambulava di Kabupaten Sigi, hilang ditelan bumi, kemudian KUA di Kecamatan Kulawi dan KUA Sirenja Kabupaten Donggala. Meski demikian pelayanan terus dilakukan dengan menggunakan gedung pinjaman dan tenda. Begitu juga dengan madarsah-madrasah.
Dalam mkunjungan Menag, disaksikan pemerintah Provinsi Sulteng, Kota Palu, Sigi, Donggala, dan keluarga besar Kemenag Sulteng. Menang menyerahkan secara simbolis bantuan dan santunan kepada korban-korban bencana. Salah satunya adalah Nurul Sitikhara, siswi MAN 1 Palu yang menjadi korban Likuifaksi dan harus kehilangan kedua kakinya. (YAMIN)