Menag Dukung Percepatan Kemandirian Ekonomi Pesantren di IEMF 2022

oleh -
Menag RI, Yaqut Cholil Qoumas

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan, di antara 36.600 pesantren di penjuru negeri, diperlukan dukungan dari berbagai pihak untuk percepatan kemandirian finansial pesantren.

Hal ini disampaikan dalam rangka menyambut program Corporate Shadaqah yang dirilis saat gelaran Islamic Entrepreneurial Marketing Festival (IEMF) 2022 yang dilaksanakan MarkPlus Islamic, pekan lalu.

“Sejak dilantik sebagai Menteri Agama, kami berharap 5000 pondok pesantren mampu menjadi model penguatan kemandirian ekonomi pesantren. Saya mendorong BUMN dan swasta untuk mengangkat kemandirian ekonomi pesantren. Kalau bisa konsisten, akan mampu menjadi penggerak ekonomi nasional seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo. Oleh karenanya, saya sangat mengapresiasi IEMF dan Islamic Entrepreneurial Marketing Certification,” ujar Yaqut.

Yaqut menilai, peran MarkPlus Islamic sebagai konsultan yang menguasai entrepreneurial marketing
merupakan buah dukungan yang esensial, agar potensi pondok pesantren di Indonesia tak hanya
pesat dalam sektor keagamaan, namun juga dalam pengembangan umat.

BACA JUGA :  Pesan Kepala BI Sulteng untuk Santri Madinatul Ilmi: Ingat ABC

Menurutnya, Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang Dana Abadi Pesantren menjadi babak baru rekognisi negara terhadap dunia pesantren. Ia berharap, korporasi mampu memberi dukungan melalui program Corporate Shadaqah untuk mengatasi keterbatasan biaya.

“Pesantren butuh dukungan untuk membiayai kegiatan entrepreneurial, termasuk dalam mengikuti pelatihan juga membutuhkan biaya. Karena itu kami mengajak perusahaan untuk mendukung program Islamic Entrepreneurial Marketing Certification untuk santri melalui Corporate Shadaqah,” ucap Taufik, selaku CEO MarkPlus Islamic.

Islamic Entrepreneurial Marketing Certification merupakan program pelatihan dan sertifikasi yang didesain untuk memberikan kompetensi praktis seputar pemasaran dan bisnis yang sesuai dengan ilmu muamalah.

Kompetensi sertifikasi ini didesain oleh MarkPlus Institute secara praktis dan mudah diterapkan oleh santri, disertai dengan praktik penulisan ide bisnis dalam esai capstone project. Program ini akan dikemas dalam paket peserta 100 hingga 500 peserta.

BACA JUGA :  Mengatasi Jerat Pinjol ala OJK

Terdapat paket Alif hingga Jim yang bisa dipilih korporasi untuk turut mendukung program pelatihan dan sertifikasi ini. MS Glow, menjadi perusahaan pertama yang telah berpartisipasi sejak program ini diluncurkan pada IEMF 2022.

Dalam perhelatan IEMF 2022 yang dilaksanakan pada Kamis, 14 April 2022 hadir Umi Waheedah selaku pimpinan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Bogor. Sejak 2010, Umi Waheedah membangun berbagai program yang dikemas pada tiga fokus, bisnis, sosial, dan akhirat.

BACA JUGA :  PT Vale Tingkatkan Penggunaan Biomassa di Pabrik Pengolahan

Selain menghidupi santri melalui tambang batubara dan bisnis perikanan, Ia juga membangun bisnis di sektor f&b seperti produksi roti dan mie dan dikemas dalam program FEWW (Food, Energy, Water and Waste), yang pada operasionalnya melibatkan santri serta staf yayasan.

Menutup acara ini, Herry Aslam Wahid sebagai Direktur Eksekutif MES menambahkan, berhubungan dengan visi MarkPlus Islamic, Indonesia memiliki peluang besar menjadi pemain utama dalam Global Islamic Economy.

Sayangnya, kata dia, industri keuangan syariah seperti bus yang sarat penumpang, sehingga perlu diciptakan pengusaha-pengusaha dari pesantren. Peluang pasar ekonomi syariah global memiliki potensi yang sangat besar.

“Di tahun 2022 sektor food and beverage sangat besar. Di 2025, akan tumbuh lebih besar,” ujarnya. ***