MAKASSAR – Transaksi digital memiliki banyak kelebihan, baik untuk penjual maupun pelanggan.
Hal ini dikatakan Tiffany, selaku pemengaruh, saat membawakan materi “Aturan Bertransaksi Digital” pada rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, secara virtual di Makassar, Sulawesi Selatan, 27 Agustus 2021.
“Untuk pelanggan, kelebihan dari transaksi digital, di antaranya adalah membuat proses belanja menjadi lebih praktis, dapat melakukan perbandingan harga dan produk, serta keamanan transaksi yang lebih terjamin,” tutur Tiffany.
Selain Tiffany, terdapat tiga pemateri lainnya pada webinar yang dipandu moderator Desy Indira tersebut.
Ketiga pemateri tersebut yakni Afrianto selaku Direktur Celebes Development Center Sulawesi yang membawakan materi “Cara dan Legalitas Membayar Tagihan Online”, Victoria Ngantung selaku praktisi manajemen dengan materi “Peran Literasi Digital di Dunia Marketplace” dan seorang praktisi IT, Andreas Adi Trinoto dengan tema “Legalitas dan Keamanan Tanda Tangan Digital”.
Kegiatan ini diikuti 629 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.
Pemateri Victoria Ngantung, menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam membuat toko di situs lokapasar, yaitu memiliki identitas toko yang unik dan sesuai, melengkapi profil toko, memberikan deskripsi foto dan produk yang menarik, serta mempromosikan toko dan produk.
Selanjutnya, pemateri Afrianto, mengatakan, terdapat perbedaan pada Fintech P2PL illegal dan berizin.
“Fintech P2PL ilegal tidak memiliki regulator khusus yang bertugas mengawasi, lokasi kantor yang tidak jelas atau ditutupi, dan cenderung sangat mudah tanpa menanyakan keperluan pinjaman,” ujarnya.
Sebagai pemateri terakhir, Andreas Adi Trinoto, memaparkan mengenai definisi tanda tangan elektronik, yaitu tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan Informasi Elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi.
Setelah pemaparan materi dari semua narasumber, moderator melanjutkan acara dengan sesi tanya jawab yang ditanggapi secara antusias oleh para peserta. Terdapat hadiah berupa uang elektronik senilai Rp100.000 yang diberikan oleh panitia kepada 10 penanya yang beruntung. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta.
Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta bernama Joani yang menanyakan bagaimana cara menghindari perilaku konsumtif akibat kemudahan transaksi sejak era digitalisasi.
Menurut Tiffany, hal ini dapat dicegah dengan membuat perencanaan keuangan sehingga pengeluaran dan pemasukan jelas diketahui.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***