PALU – Peringatan hari kemerdekaan ke 77 tahun Republik Indonesia dimaknai beragam oleh anak bangsa di seluruh penjuruh tanah air. Berbagai lomba untuk memeriahkan pun digelar setelah 2 tahun pandemi Covid-19 mendera dan berhasil dikendalikan.
Guru Besar Universitas Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof. Zainal Abidin, memaknai bahwa hari kemerdekaan, diartikan bebas dan merdeka dari kemiskinan, kebodohan serta keterbelakangan. Ia menambahkan, hari kemerdekaan juga dimaknai anak bangsa harus mampu menciptakan bayang-bayang surga di muka bumi ini.
“Merdeka dari kemiskinan kebodohan dan keterbelakangan, merdeka berarti menciptakan bayang-bayang surga di bumi” ungkap Prof. Zainal Abidin, Rabu (17/8) pagi.
Selain itu, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng, menjelaskan hari kemerdekaan juga dimaknai bahwa kedaulatan rakyat harus dihormati dan dijunjung tingggi. Rais Syuriyah PBNU itu melanjutkan, bahwa merdeka berarti segala sesuatu ada dasar dan aturannya yang harus ditaati dan dipedomani.
“Merdeka berarti segala sesuatu ada dasar dan aturan yang harus dipedomani dan ditaati. Merdeka berarti menghargai dan menghormati hak dan kewajiban setiap individu. Itu yang ingin dicapai dan diraih oleh cita-cita kemerdekaan,” pungkasnya.
Reporter: Nanang IP
Editor: Nanang